REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kholida Nailil Muna, siswi XII IPA 1 MAN 3 Bantul, DIY, mengukir prestasi membanggakan. Kholida berhasil meraih medali emas dalam Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Nasional mata pelajaran metematika terintegrasi.
KSM sendiri diikuti perwakilan juara-juara dari tiap provinsi yang berhasil meraih juara satu masing-masing cabang lombang. Mulai dari tingkat MI/SD sampai MA/SMA seluruh Indonesia di Bengkulu 24-29 September 2018 lalu.
Raihan ini menambah deret prestasi yang telah dikantongi, mengingat Kholida merupakan langganan juara mulai tingkat daerah, nasional, dan internasional. Tidak cuma matematika, Kholida mampu meraih prestasi bidang-bidang lain.
Bidang menulis misalnya, dibuktikan lewat karya-karya Kholida yang sudah malang melintang di majalah madrasah maupun majalah Kanwil Kemenag DIY. Pada KSM 2018, Kholida berlaga bersama rekannya Fahimudin Tamash.
Menjadi juara tentu merupakan cita-cita banyak orang, tapi merealisasikannya tidak semudah membalik telapak tangan. Hal itu yang dirasakan Kholida, yang tetap merasa tiap kompetisi merupakan perjuangan luar biasa.
Tapi, semua itu dirasa sangat melegakan ketika berhasil membawa pulang medali emas. Setelah berlaga selama lima hari di Bengkulu, kedatangannya kembali ke MAN 3 Bantul disambut sangat meriah seluruh civitas.
"Menjadi siswa di madrasah ini menambah saudara bagi saya, pembimbing dan guru-guru sangat baik dan penuh perhatian, teman-teman juga sangat baik, ikatan kekeluargaan menjadi dukungan hebat dalam memaksimalkan potensi," kata Kholida.
Keberhasilan ini menjadi kebanggan tidak cuma teman-temannya, tapi tentu para guru-guru yang selama ini membimbing Kholida. Kepala MAN 3 Bantul, In Amullah, mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilan siswa-siswanya tersebut.
Amullah turut memberikan apresiasinya kepada seluruh pahlawan MAN 3 Bantul yang telah mengharumkan nama madrasah dalam berbagai kompetisi. Keberhasilan itu menjadi bukti prestasi dapat diraih melalui pintu mana saja.
Untuk itu, Amullah memberikan semangat kepada seluruh siswa untuk meniru dan mencontoh semangat dan kegigihan para peraih prestasi, termasuk Kholida. Ia menegaskan, semua harus mampu mengembangkan potensinya masing-masing.
Madrasah, lanjut Amullah, harus dimanfaatkan sebagai wadah merealisasikan potensi menjadi prestasi. Ia berpendapat, itu sekaligus perwujudan dari Madrasah Hebat Bermartabat.
Terkait prestasi di KSM Nasional, ia merasa keberhasilan itu berasal pula dari dukungan maksimal seluruh civitas selama ini. Karenanya, Amullah berharap, raihan itu menjadi awal prestasi-prestasi selanjutnya.
"Berharap prestasi ini akan semakin melecutkan semangat siswa lainnya dalam mengembangkan potensi yang dimiliki," ujar Amullah.