REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Universitas Surya menggelar wisuda ke-2 yang diselenggarakan pada Sabtu (13/10) di Tangerang, Banten. Ada 299 mahasiswa dalam wisuda ke-2 tahun ini dengan 84 wisudawan berhasil mendapatkan predikat pujian atau cum laude.
Pendiri Universitas Surya, Prof Yohanes Surya PhD, melalui sambutannya, berpesan agar para wisudawan tetap memegang nilai-nilai kebinekaan. Mahasiswa dimintanya jangan membeda-bedakan orang berdasarkan suku, agama, ras, dan berbagai hal yang menyebabkan terjadinya sekat-sekat yang bisa merusak persatuan. "Nilai kebinekaan inilah yang akan mempersatukan para wisudawan di tempat mereka berkarya," ujar dia.
Ada suatu kebebasan yang wisudawan akan alami ketika mereka menanamkan nilai ini dalam hidup mereka. Para wisudawan akan terlepas dari belenggu primordialisme, dari belenggu egoisme yang hanya mau menang sendiri, dan belenggu pertengkaran
Dengan mengusung tema “Generasi Indonesia Jaya Menjunjung Kebhinekaan”, seremoni pengesahan dan pelantikan wisudawan ini merupakan realisasi nyata dari konsistensi, kerja keras, dedikasi serta komitmen besar para pendidik di Universitas Surya.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr Eng Niki Prastomo menyampaikan rasa kebanggaannya serta syukur atas prestasi para lulusan karena tak sedikit yang mendapatkan prestasi akademik sangat memuaskan.
Universitas Surya yang mengutamakan riset berhasil mengantarkan 299 mahasiswa dalam wisuda ke-2 tahun ini dengan 84 wisudawan berhasil mendapatkan predikat pujian atau Cum laude. "Bekal pengetahuan akademik dan kompetensi Oktagonal Universitas Surya, diharapkan dapat terus menjadi dasar karakter para lulusan dalam menghadapi tantangan masa depan," ujar Niki.
"Kelak para lulusan ini akan menyebar di seluruh Indonesia, tak terkecuali di luar negeri, dan diharapkan dapat memberikan sumbangsih yang besar untuk kemajuan ilmu dan teknologi bangsa untuk mencapai Indonesia jaya," ujar Niki menambahkan.
Wisudawan terbaik pada wisuda tahun ini berasal dari Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Fisika (Physics Energy Engineering). Wisudawan atas nama Christopher ini menyelesaikan studi sarjananya dengan predikat Cum laude dalam waktu 3 tahun 5 bulan.
Pada tugas akhirnya, Christopher berhasil mengembangkan sistim pengendalian dan pemantauan rumah (smart home system) melalui Smartphone. Sistim ini pun didaftarkan paten oleh Christopher.
Apresiasi tinggi diberikan kepada tim Surya Satellite-1 (SS-1), yang beberapa diantaranya adalah wisudawan pada tahun ini. Tim ini melalui nanosatelit yang bernama SS-1, telah terpilih sebagai satelit pertama karya universitas asal Indonesia yang akan diluncurkan ke ruang angkasa melalui United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA).
Satelit tersebut akan dilengkapi dengan “Automatic Package Reporting System (APRS)” yang dapat digunakan pada frekuensi saluran radio amatir. Dengan begitu, SS-1 dapat menyampaikan APRS hingga stasiun bawah tanah, dan lebih lanjut SS-1 akan didesain untuk dapat dijadikan sarana komunikasi dua arah untuk keperluan edukasi dan mitigasi bencana.
"Hal ini tentu membanggakan, mengingat usia Universitas Surya yang masih muda, namun menunjukkan eksistensinya dengan karya yang nyata," kata Niki.