Senin 15 Oct 2018 08:55 WIB

Bahaya Video Game Berunsur Kekerasan Bagi Anak

Agresi fisik tersebut memunculkan perilaku berkelahi.

Rep: Nora Azizah/ Red: Muhammad Hafil
Video Game (ilustrasi)
Foto: Google
Video Game (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Laman Science Daily mengulas mengenai permainan video game kekerasan yang berdampak buruk bagi anak. Menurut Metamouth meta-analisis yang diterbitkan Prosiding National Academy of Sciences (PNAS), bermain video game kekerasan pada anak dan remaja erat kaitannya dengan peningkatan agresi fisik dari waktu ke waktu. Meskipun sebagian besar peneliti setuju, namun minoritas vokal terus membantah hal ini.

Berkaitan dengan hal tersebut para peneliti mencoba memeriksa masalah yang diangkat berdasarkan tuntutan balik terhadap hal ini. Kemudian para peneliti Dartmouth melakukan meta-analisis dari 24 studi di seluruh dunia mulai dari 2010 sampai 2017.

Meta-analisis tersebut melibatkan lebih dari 17 ribu peserta berusia antara sembilan hingga 19 tahun. Semua penelitian menguji mengenai kekerasan video game yang memengaruhi perubahan dalam agresi fisik di dunia nyata.

Sebagai contoh, agresi fisik tersebut termasuk perilaku memukul seseorang atau berkelahi. Pengakuan tersebut diperoleh berdasarkan laporan anak-anak sendiri, orang tua, guru, dan teman sebaya. Studi Dartmouth memeriksa tiga kritik spesifik dari literatur tentang permainan video game. Meta-analisis mencoba menemukan peningkatan agresi fisik dari waktu ke waktu. 

Selain membuktikan agresi fisik bisa meningkat dari waktu ke waktu, studi juga melaporkan efek terbesar yang diamati dari etnis yang berbeda. Meskipun hasilnya spekulatif, peneliti melihat bahwa tingkah laku tersebut juga berdasarkan rasa empati korban agresi antara budaya Timur dan Hispanik.

Hal tersebut kontras dengan menekankan pada individualisme kasar di dalam budaya Barat. 

"Meski tidak ada satupun proyek penelitian yang definitif, penelitian ini bertujuan untuk memberikan tanggapan paling mutakhir," kata Profesor Jay G Hull selaku penulis utama dari Fakultas Psikologi dan Ilmu Otak Dartmouth. Berdasarkan penemuan penelitian jelas sekali bahwa permainan video game kekerasan berkaitan dengan peningkatan agresi fisik. 

Para peneliti berharap temuan tersebut bisa mendorong skeptis, khususnya bagi mereka yang beranggapan tidak ada kaitan antara video game kekerasan dengan agresi fisik pada anak. Penelitian ini dibangun di atas kerja tim. Penelitiannya tidak hanya fokus pada anak tetapi juga hubungan antara video game yang dinilai merupakan konten untuk orang dewasa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement