REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebagai bentuk nyata dalam meningkatkan mutu pendidikan di wilayah prasejahtera di Indonesia, PT Astra Internasional melalui Yayasan Pendidikan Astra Michael D Ruslim (YPA-MDR) menginisiasi sekolah berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di sekolah binaan. Ketua pengurus YPA-MDR Herawati Prasetyo mengatakan, proyek uji coba sekolah ini dilakukan di sekolah-sekolah binaan YPA-MDR.
Sekolah tersebut antara lain, SDN Jigudan–Kabupaten Bantul, SMPN 1 Tanjungsari–Kabupaten Lampung Selatan dan SMKN 2 Gedangsari–Kabupaten Gunungkidul.
Seperti dalam siaran persnya, Selasa (16/10), YPA-MDR bekerja sama dengan B-One Corporation dalam mendukung terciptanya sekolah berbasis TIK. Dengan melaksanakan pelatihan kepada guru-guru binaan serta membantu ketersediaan sarana-prasarana TIK sebagai media penting dalam proses pengelolaan administrasi dan pembelajaran.
YPA-MDR menginisiasi sekolah berbasis TIK di sekolah binaan.
Penggunaan media TIK ini sejalan dengan tuntutan globalisasi yang memerlukan pembelajaran siswa dengan akses yang cepat, luas dan tidak terbatas. Ke depan, ICT Based School ini dapat dikembangkan meliputi aspek "Learning System, Administration System dan Digital Management System”.
"Selain itu, pada sekolah-sekolah binaan di wilayah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur akan di fasilitasi dengan perpustakaan digital yang didalamnya terdapat ribuan buku pelajaran, video pendidikan, soal-soal try out serta komik literasi moral, budi pekerti dan kesehatan," ujar Herawati.
Media tersebut dapat dipakai secara offline tanpa internet dan proyek uji coba ini diterapkan pada sekolah binaan antara lain SDN Sonraen, SDN Buraen 1, SDI Buraen 2, SDN Retraen. Proyek uji coba ini sebagai salah satu langkah awal YPA-MDR dalam mewujudkan sekolah berwawasan global dan akan diterapkan pada seluruh sekolah binaan secara bertahap.