REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberi pengarahan kepada 534 guru mata pelajaran (mapel) IPA-IPS jenjang SMP negeri dan swasta se-Kota Surabaya. Dalam pengarahannya, Risma mendorong para guru mapel tersebut lebih inovatif dalam mengajar sehingga mampu menciptakan suasana senang di sekolah.
"Guru IPA-IPS adalah motor agar anak-anak senang belajar di sekolah. Sebab, kedua pelajaran tersebut sebenarnya pelajaran yang menarik bila mampu dikemas dengan baik. Dampaknya nanti anak-anak betah berada di sekolah,” kata Risma di Surabaya, Selasa (23/10).
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini melanjutkan, dengan anak-anak tertarik dan senang belajar di sekolah, maka akan membuat mereka tidak mudah tergiur dengan dunia luar yang lebih menyenangkan. Sebab, dunia luar yang menyenangkan biasanya rentan dengan kegiatan aneh-aneh.
"Dan itu bisa menyeret anak-anak ke masalah hukum. Saya ingin dengan mapel Anda, anak-anak senang di sekolah,” ujar Risma.
Risma mengungkapkan, banyak masalah di mapel IPA-IPS yang menarik untuk dipelajari siswa. Risma bahkan mempersilahkan para guru IPA-IPS untuk memgajukan fasilitas yang dibutuhkan, agar penyampaian materi benar-benar bisa membuat siswa nyaman dan betah di kelas.
“Para guru butuh apa? Silakan sampaikan di sini. Nanti juga dicatat Dinas Pendidikan Surabaya. Misalkan butuh bus untuk ke suatu tempat, nanti siap memberi kendaraan tersebut," kata Risma.
Perempuan kelahiran Kediri itu mengaku, selama ini yang banyak datang untuk belajar ke Surabaya, malah sekolah-sekolah yang ada di luar Surabaya. "Mereka minta pergi ke sana, mereka minta ke sini, semuanya mengunjungi tempat di Surabaya. Sekolah Surabaya malah belum ada sama sekali,” ujar Risma.
Risma mengungkapkan, untuk materi pembelajaran biologi atau sejarah, banyak tempat yang dapat dikunjungi di Kota Surabaya. Misalkan tentang taman. Menurutnya, taman di Kota Pahlawan ini tidak kalah dengan taman lain yang ada di dunia.
“Saya pernah mengunjungi taman yang ada di Argentina dan beberapa negara lain. Taman kita tidak kalah dengan taman di negara-negara lain,” ujar Risma.
Risma pun meminta para guru membayangkan bila anak-anak tersebut pulang sekolah dengan senang dan bahagia. Anak-anak tersebut pasti akan ingat terus pelajaran yang diajarkan.
Risma kemudian mengaku, tidak ada yang berat bagi Pemkot Surabaya untuk dunia pendidikan. Dia juga mengimbau guru IPA-IPS segera usul bila membutuhkan sesuatu. Usulan tersebut akan ditampung Pemkot melalui Dispendik Surabaya.
“Saya mohon dengan hormat, ayo jenengan gerak supaya anak-anak mengalami sesuatu yang membuat mereka betah di sekolah. Mulai sekarang, kalau butuh apa-apa tinggal ajukan ke saya,” kata Risma.