Sabtu 03 Nov 2018 12:46 WIB

Kegiatan Belajar di Palu Pulih Awal Desember

Sekolah yang didirikan mengganti sekolah yang rusak akibat gempa atau likuifaksi

Ibu Kepala Sekolah SD Negeri 2 Tatura Palu Sulawesi Tengah Nirwana Novitasari, memberikan arahan kepada sejumlah siswa dan siswinya yang hadir di sekolah, Senin (15/10).
Foto: Darmawan / Republika
Ibu Kepala Sekolah SD Negeri 2 Tatura Palu Sulawesi Tengah Nirwana Novitasari, memberikan arahan kepada sejumlah siswa dan siswinya yang hadir di sekolah, Senin (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pemerintah Kota Palu mengupayakan agar kegiatan belajar mengajar di seluruh lembaga pendidikan pada berbagai tingkat di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah bisa pulih awal Desember 2018. Kepala Dinas Pendidikan Kota Palu Ansyar Sutiadi mengatakan tingkat kehadiran peserta didik tingkat Paud/TK, SD sampai SMU/SMK saat ini sudah 50-an persen.

"Tingkat kehadiran peserta didik kita di luar TK (Taman Kanak-kanak) dan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sudah mencapai 80 persen. Itu dapat kita ketahui dari catatan kehadiran dan makin ramainya peserta didik mengikuti pelajaran di tenda-tenda darurat," ujarnya, Sabtu (3/11).

Karena itu, kata Ansyar, Disdikbud Palu dibantu relawan dari berbagai lembaga dan yayasan kemanusiaan, Kemendikbud dan BUMN telah dan sementara menyelesaikan pembangunan ruang-ruang kelas sementara di wilayah Kelurahan Balaroa dan Petobo.

"Yang sudah jadi itu ada di Kelurahan Balaroa tepatnya di Jalan Kelor dan di SD Negeri Inpres Silae. Yang masih sementara dibangun ada di kelurahan Petobo dan ada juga di Balaroa di dekat pengungsian terpadu di Balaroa," katanya.

Sekolah-sekolah sementara ini untuk menggantikan sekolah-sekolah yang rata dengan tanah atau hilang akibat likuifaksi atau rusak berat karena gempa bumi. Sementara bangunan sekolah yang rusak ringan, kata Ansyar, telah didirikan tenda sekolah darurat agar peserta didik dapat tetap melakukan kegiatan belajar meskipun harus bergantian dengan peserta didik lainnya dan dengan durasi waktu yang saat ini hanya tiga jam saja.

"Bagi peserta didik yang masih berada di luar kota kita imbau guru-gurunya agar menyampaikan kepada orang tua peserta didik supaya anak-anaknya dapat kembali ke Palu dan bersekolah serta menerima materi pelajaran yang sudah ketinggalan," imbau Ansyar.

Ia menyebut data terakhir yang diperoleh Disdikbud Palu, jumlah peserta didik yang dinyatakan meninggal dunia sebanyak 177 orang. Sebagian besar korban ditemukan di daerah yang diterjang tsunami tepatnya di kawasan Teluk Palu dan di wilayah likuifaksi di Kelurahan Balaroa dan Petobo. Jumlah peserta didik di Kota Palu hingga sekarang tidak kurang dari 100.000 orang.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement