Jumat 09 Nov 2018 20:17 WIB

Purwakarta Siap Terapkan Happiness Curriculum

40 guru yang ikut pelatihan, akan menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Agus Yulianto
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika bersama Dubes Finlandia Jari Sinkari, saat membahas soal kerja sama peningkatan kualitas pendidikan, di Gedung Negara Purwakarta, Jumat (9/11).
Foto: Foto: Ita Nina Winarsih/Republika
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika bersama Dubes Finlandia Jari Sinkari, saat membahas soal kerja sama peningkatan kualitas pendidikan, di Gedung Negara Purwakarta, Jumat (9/11).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta menjajaki kerja sama dengan Universitas Finlandia terkait peningkatan mutu pendidikan. Salah satunya, dengan melatih para guru untuk menjadi pengajar yang menyenangkan bagi muridnya. Serta, wilayah ini akan mengadopsi happines curriculum yang diterapkan oleh Finlandia.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, konsep kurikulum dari Finlandia ini sangat bagus. Bahkan, pendidikan negara tersebut merupakan yang terbaik di dunia. Saat ini, ada sekolah di Purwakarta yang telah menerapkan konsep pendidikan ala Finlandia ini. Yakni, SD Mutiara Insani.

"Saat ini, kami sudah kerja sama dengan Universitas Finlandia. Bahkan, hari ini Dubes Finlandianya datang ke Purwakarta," ujar Anne, kepada Republika.co.id, Jumat (9/11).

Menurut Anne, kerja sama yang telah dilakukan, yaitu mengenai peningkatan mutu pendidikan. Salah satunya, dengan melatih 40 guru SD supaya wawasan mereka bertambah. Dengan pelatihan ini, para guru tersebut nantinya akan menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan di Purwakarta.

Sebab, mereka dilatih bagaimana menjadi guru yang baik, menyenangkan, serta bisa menganalisis minat dan bakat murid. Dengan cara ini, guru tersebut tidak lagi menjadi pengejar yang ditakuti atau tidak disukai oleh murid.

Bila gurunya sudah menyenangkan, lanjut Anne, para murid juga akan merasa bahagia di sekolah. Ke depannya, sambung Anne, kurikulum pendidikan di Finlandia bisa diadopsi untuk sekolah di Purwakarta. Tentunya, disesuaikan dengan kurikulum yang ada supaya tidak bertabrakan.

Anne mengaku, sangat kagum dengan kurikulum yang diterapkan negara tersebut. Salah satunya, pelajar di sekolah dasar, dalam sepekan hanya menerima pelajaran selama 19 jam. Jadi, asumsinya mereka belajar 2,5 sampai tiga jam per hari. 

"Kalau di kita, anak-anak belajar sampai 40 jam. Ini jelas membuat siswa stres," ujarnya. 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto, mengatakan, saat ini sudah ada 40 guru yang ikut pelatihan peningkatan mutu pendidikan. Dengan melibatkan profesor dari Universitas Finlandia, ke depan, para guru ini bisa mentransferkan ilmunya kepada guru lainnya.

"Mereka dilatih selama dua hari. Empat puluh guru ini akan menjadi agen perubahan dunia pendidikan," ujarnya.

Purwanto mengaku, saat ini sekolah yang menjadi percontohan happiness curriculum adalah SD Mutiara Insani. Kedepan, kurikulum itu bisa diterapkan untuk sekolah lainnya. Sebab, kurikulum ini sangatlah positif. 

Dalam kesempatan yang sama, Dubes Finlandia Jari Sinkari, mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi dengan langkah Pemkab Purwakarta ini. Apalagi, daerah ini memiliki keunikan tersendiri mengenai konsep pendidikannya. "Karena itu, kami sangat mendukung dengan kerja sama ini," ujar Dubes yang baru dua bulan di Indonesia ini.

Jari mengaku, pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Saking pentingnya, pendidikan bisa mengubah nasib dan kehidupan seseorang. Karena itu, pemerintahan Finlandia sangat menekankan pentingnya pendidikan. Diharapkan, Indonesia juga akan menerapkan pentingnya pendidikan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement