REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Sebanyak delapan siswa SMP Negeri 1 Nunukan, boleh berbangga karena akan mewakili sekolah tersebut ke ajang internasional, Thailand International Mathematical Olympiad (TIMO) di Thailand. Final TIMO ini rencananya akan berlangsung April 2019 mendatang.
Kendala pendanaan yang masih dihadapi saat ini tak menyurutkan semangat mereka untuk membawa dan membesarkan nama Kabupaten Nunukan ke ajang internasional. Kabupaten yang berada di wilayah yang berbatasan langsung dengan Malaysia ini akan mengirim 12 siswa yang berasal dari tiga sekolah di ajang itu. Sebanyak 8 siswa di antaranya adalah siswa SMP 1 Nunukan.
Guru Matematika sekaligus pendamping para siswa ini, Luly Trihandayani mengatakan, kendala utama yang dihadapi saat ini adalah dana. Untuk mengikuti ajang ini, setiap anak dibebankan biaya sebesar Rp 9,9 juta. Karena itu, mereka harus mengumpulkan dana sekitar RP 90 juta untuk biaya selama di Thailand.
Luly mengatakan, saat ini mereka baru memiliki dana Rp 9 juta. Dana tersebut berasal dari proposal yang diajukan ke komite sekolah Rp 7 juta, dan hasil bazar di HUT SMP 1 Nunukan terkumpul sekitar Rp 2 juta. "Jadi baru ada sekitar Rp 9 juta. Ini memang masih jauh dari harapan, tapi kami tetap akan berusaha," ujar Luly.
Meski dengan kondisi dana yang terbatas, tim ini tetap yakin akan mengikuti TIMO tersebut. Upaya penggalangan dana akan terus dilakukan hingga akhir tahun ini. "Kami berusaha galang dana dulu, nanti berapa pun yang terkumpoul, sisanya akan kita usahakan dari orang tua. Tapi setidaknya kami berusaha kumpulkan donasi dulu, karena terus terang Rp 10 juta satu anak itu berat," ujar Luly.
Final TIMO 2018 di Thailand, April tahun depan adalah ajang internasional pertamakali yang akan diikuti sekolah ini. Para siswa yang ikut, awalnya adalah peserta binaan estra kurikuler Since dan Matematika di sekolah tersebut. Saat ada acara Cerdas Cermat Matematika tingkat Kaltara, SMPN 1 Nunukan berhasil meraih juara 1.
Pengalaman juara di event tersebut membuat mereka lebih bersemangat lagi. Luly mengatakan, saat ada informasi TIMO 2018 akan digelar, dia pun menawarkan ke anak didiknya apakah mau ikut ajang tersebut.
Upaya pembinaan intensif pun dilakukan selama kurang lebih tiga bulan. Hasilnya, dari 14 siswa yang mengikuti seleksi, ada delapan yang berhasil meraih medali perunggu. Raihan ini mengantarkan mereka berhak mengikuti ajang final di Thailand.
Salah satu wakil siswa ini, Arika Sefri Devi mengaku sangat bahagia dan senang bisa terpilih ke ajang Final TIMO 2018 tersebut. Siswa kelas 8 ini mengatakan persiapan yang dilakukannya saat ini terus rajin belajar. "Persiapannya lebih banyak lagi latihan mengerjakan soal-soal," kata Arika.