Senin 03 Dec 2018 18:10 WIB

Kongres Budaya akan Hadirkan Kebijakan Strategis

Strategi kebudayaan akan berlaku sampai 20 tahun ke depan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Muhammad Hafil
Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid memberikan paparannya saat wawancara di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Selasa (7/8).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid memberikan paparannya saat wawancara di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Selasa (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menargetkan Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) tahun ini KKI akan menghadirkan kebijakan strategis berupa Strategi Kebudayaan Nasional. Strategi kebudayaan ini terdapat di pasal 13 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid menjelaskan, setelah ditetapkan Presiden, Strategi Kebudayaan akan berlaku sampai 20 tahun ke depan. Maka setelah KKI, Kemendikbud akan segera menyerahkan Resolusi Kongres ke berbagai kementerian dan lembaga yang memiliki tanggung jawab terkait sektor kebudayaan.

"Jadi, kita harapkan hasil dari kongres ini konkret atau nyata," kata Hilmar dalam taklimat media KKI tahun 2018 di Gedung A Kemendikbud, Senin (3/12).

Hilmar menambahkan, saat ini ada 296 Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) kabupaten/kota dari total 514 kabupaten/kota. Dan 28 PPKD tingkat provinsi dari 34 provinsi. "Jujur saja ini melampaui target awal kita," ujar dia.

Setidaknya terdapat tiga hal utama yang menjadi tujuan Kongres Kebudayaan Indonesia Tahun 2018. Di antaranya adalah sebagai tempat membuat kebijakan, tempat untuk belajar, dan menghadirkan ruang terbuka bagi publik.

Menurut Hilmar, akan ada beragam agenda di dalam KKI dan menghadirkan para nara sumber berkompeten dari berbagai bidang keilmuan dan profesi. Peserta kongres diajak untuk dapat belajar dari berbagai bidang yang terkait dengan pemajuan kebudayaaan. Selain kuliah umum, KKI juga menghadirkan debat publik, diskusi inspirasi kerja budaya, dan pidato kebudayaan.

Sebagai ruang terbuka, KKI diharapkan menjadi tempat masyarakat berinteraksi. Beragam kegiatan menyenangkan, menambah wawasan, serta memfasilitasi penguatan dan perluasan jejaring telah disiapkan oleh panitia.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Sri Hartini menyampaikan saat ini persiapan KKI sudah mencapai 80 persen. Proses persiapan KKI sudah dilaksanakan sejak bulan April, diawali dengan fasilitasi penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD).

Animo masyarakat, khususnya generasi muda, yang besar dalam memeriahkan KKI terlihat dari jumlah pendaftar relawan. Ribuan orang mendaftar, sementara yang dibutuhkan hanya 100 orang.

"Kami membuka pendaftaran peserta KKI secara daring dan saat ini sudah terdaftar sekitar 2.300 peserta yang akan mengikuti berbagai kegiatan KKI seperti debat, pidato, kuliah umum, dan lain-lain," tutur Sri Hartini. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement