REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- PT HM Sampoerna Tbk, mempersembahkan program "Rumah Pintar", bagi anak-anak yang khususnya terlibat dalam kegiatan perkebunan dan pengelohan tembakau di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala Hubungan Daerah dan CSR PT HM Sampoerna, Ervin Laurence Pakpahan dalam rilisnya yang disampaikan di Mataram, Rabu (26/12), mengatakan, program "Rumah Pintar" yang dilaksanakan di NTB secara konsisten sejak tahun 2016 ini merupakan wujud komitmen PT HM Sampoerna dalam mencegah dan meminimalisir keterlibatan anak-anak dalam kegiatan perkebunan dan pengolahan tembakau.
"Kami bersama mitra, baik LSM maupun pemasok, berkomitmen mencegah dan mengeliminasi praktik pekerja anak di Lombok. Oleh karena itu, melalui payung program tanggung jawab sosial perusahaan 'Sampoerna Untuk Indonesia', kami mempersembahkan program 'Rumah Pintar' untuk menyediakan ruang belajar dan bermain yang produktif bagi anak-anak di luar waktu sekolah," kata Ervin.
"Rumah Pintar" merupakan program layanan PT HM Sampoerna bagi anak-anak usia sekolah 7-18 tahun yang diisi dengan berbagai kegiatan positif dan penuh edukatif. Program ini sekaligus merupakan upaya PT HM Sampoerna dalam mendukung kebijakan pemerintah mencapai "Indonesia Bebas Pekerja Anak 2022".
Sebagai puncak rangkaian kegiatan di tahun ketiganya, PT HM Sampoerna menggelar "Kompetisi Anak" di Bencingah, Kabupaten Lombok Tengah, pada 26 Desember 2018 dan Festival "Rumah Pintar" di Selong, Kabupaten Lombok Timur pada 27 Desember 2018. Kedua acara tersebut bertujuan untuk menampilkan hasil pembelajaran dan keterampilan anak-anak selama beraktivitas di "Rumah Pintar". Kegiatan yang digelar dua hari ini sekaligus ingin memberikan motivasi bagi anak-anak serta menjauhkan mereka dari aktivitas di ladang tembakau.
"Kami percaya bahwa anak-anak memiliki hak untuk bermain dan belajar sesuai usianya. Oleh karena itu, program 'Rumah Pintar' ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengembangan kebijakan untuk menunjang perkembangan anak-anak," ujarnya.
Di Kabupaten Lombok Tengah, PT HM Sampoerna bermitra dengan Koalisi Perempuan Indonesia untuk melaksanakan acara "Kompetisi Anak". Acara ini menampilkan keterampilan anak-anak selama mengikuti kegiatan belajar di "Rumah Pintar".
Untuk ke depannya, melalui ajang ini diharapkan PT HM Sampoerna dapat memberi motivasi bagi anak-anak untuk secara aktif terlibat kegiatan yang sesuai dengan usianya.
Sekretaris Wilayah Koalisi Perempuan Indonesia NTB Selly Ester Br Sembiring, mengatakan, selain ditujukan untuk mengurangi keterlibatan anak-anak di pertanian tembakau, kegiatan ini digelar untuk mengembangkan minat dan bakat mereka. "Kompetisi Anak adalah ruang untuk saling berbagi pengalaman, tukar pengetahuan dan informasi bagi anak-anak, tutor, pengelola Rumah Pintar, maupun pemangku kepentingan lainnya," kata Ester.
Pada tahun 2018, jelasnya, terdapat 22 "Rumah Pintar" di berbagai wilayah NTB. Berdasarkan data Lembaga Transform, program "Rumah Pintar" telah menjadi tempat bermain dan belajar bagi 7.037 anak atau 74 persen dari total jumlah anak-anak di 14 desa. Sehingga mereka tidak hanya menghabiskan waktu luangnya untuk kegiatan di ladang tembakau.