REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menilai pengetahuan kebencanaan sulit untuk dijadikan mata pelajaran khusus bagi siswa. Menurutnya jika pengetahuan kebencanaan menjadi mata pelajaran khusus akan menambah beban bagi siswa.
Sebab itu, jelas dia, materi pengetahuan kebencanaan tetap akan diajarkan namun dimasukan dalam pendidikan karakter. "Sekarang saja bebannya sudah banyak, kasihan nanti kalau ditambah pelajaran. Jadi (kebencanaan) sebagai topik saja, dari program pendidikan karakter," kata Muhadjir usai menghadiri pelantikan pengurus pusat Ikatan Pelajaran Muhammadiyah (IPM) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jakarta pada Kamis (3/1).
Muhadjir menjelaskan pengetahuan kebencanaan bisa disisipkan kedalam mata pelajaran tertentu atau diajarkan kepada siswa dalam beberapa sesi termasuk simulasi tanggap bencana. Pengetahuan kebencanaan, jelas dia akan diajarkan kepada seluruh siswa dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas atau sederajat. Setiap tingkatan, jelas Muhadjir memperoleh porsi sesuai tentang pengetahuan kebencanaan.
"Sedang kita pikirkan dan rumuskan, dengan perintah Presiden untuk memasukan ke dalam kurikulum nasional ya nanti kita akan berlakukan untuk semua," katanya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyayangkan keputusan Kemendikbud yang hanya memasukan pengetahuan kebencanaan pada pendidikan karakter. Sedianya pengetahuan kebencanaan dibuatkan mata pelajaran khusus sehingga anak bisa lebih memahami tentang potensi dan mitigasi bencana.
"Gak cukup kalau hanya masuk pada pendidikan karakter. Harusnya ada mata pelajaran khusus yang mendalami kebencanaan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers di Graha BNPB Jakarta.