REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjelaskan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di daerah kepulauan dan 3T bergantung pada kesiapan infrastuktur masing-masing sekolah. Jika belum siap UNBK, maka ujian nasional akan digelar secara tulis (Ujian Nasional Berbasis Kertas Pulpen/ UNKP).
“Pelaksanaan ujian nasional mau dengan UTBK atau UNKP itu semata-mata kesiapan dan sambungan internet ya,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, Totok Suprayitno kepada Republika, Senin (21/1).
Kendati demikian Totok optimistis, banyak sekolah di daerah kepulauan atau 3T yang sudah menggelar UNBK. Sebab Pelaksanaan UNBK tidak melulu memerlukan sambungan internet. Dia menjelaskan, sambungan internet hanya dibutuhkan saat mengunduh soal. Sehingga jika sekolah tidak memiliki sambungan internet, maka pihak sekolah bisa berinisiasi untuk mengunduh soal ditempat lain.
“Soalnya kan dienkripsi dan hanya bisa dibuka sesaat sebelum ujian digelar,” kata dia.
Diketahui, Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer di sekolah-sekolah yang berlokasi di pulau penyangga Kota Batam, Kepulauan Riau masih terkendala saluran listrik.
“Kalau di pulau, masih tergantung keberadaan listrik. Di Pulau Buluh misalnya, listriknya tidak kuat,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan di Batam, Senin (21/1).
Kendati demikian, Pemerintah Kota Batam terus berupaya agar UNBK dilaksanakan di seluruh sekolah, termasuk yang berada di pulau penyangga. Tahun ini, kata dia, setidaknya dua SMP di pesisir Pulau Belakangpadang sudah melaksanakannya.