Senin 11 Feb 2019 21:46 WIB

Kemendikbud Giatkan Revitalisasi Vokasi

Guru SMK akan diperkuat melalui program keahlian ganda.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Muhammad Hafil
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan paparan pada rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/1/2019).
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan paparan pada rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus menggiatkan revitalisasi vokasi untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di seluruh Indonesia. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan selama tahun 2017 dan 2018 pemerintah telah merevitalisasi 1.460 sekolah.

"Data kerjasama dunia usaha dan dunia industri pada tahun 2017 yaitu 1.240 sekolah, dan 2018 direvitalisasi 2.700 sekolah," kata Muhadjir, Senin (11/2).

Totalnya diharapkan revitalisasi vokasi dapat menyasar sekitar 3.000 hingga 4.000 SMK yang akan direvitalisasi. "Sekolah kejuruan kelautan, pariwisata, pertanian dan ekonomi kreatif menjadi prioritas," kata dia.

Pada tahun 2018, sekolah kemaritiman yang menerima revitalisasi vokasi berjumlah 90. Sementara itu sekolah pariwisata sebanyak 90 dan sekolah pertanian sebanyak 160. Revitalisasi vokasi, kata Muhadjir akan dilakukan secara lebih masif pada tahun 2019.

Kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri tidak hanya terkait sekolah secara fisik dan program namun juga memperkuat peran guru. Muhadjir mengatakan guru SMK akan diperkuat melalui program keahlian ganda. Hal ini untuk mendorong revitalisasi vokasi secara keseluruhan dan dapat menghasilkan lulusan yang bisa bersaing di dunia kerja.

"Target guru berkeahlian ganda pada 2019 ini mencapai 40 ribu guru," kata Muhadjir.

Program keahlian ganda adalah diklat yang dilakukan untuk guru. Ada 51 sasaran paket keahlian dan dikelompokan dalam enam bidang. Bidang-bidang tersebut adalah kelautan, agrobisnis dan agroteknologi, seni rupa dan kriya, pariwisata, teknologi dan rekayasa, dan teknologi informiasi serta komunikasi.

Diklat dilakukan selama satu tahun dengan enam tahapan yang dilalui peserta. Para peserta yang telah mengikuti diklat kemudian akan memperoleh dua sertigikat yakni sertifikat pendidik baru dan sertifikat kompetensi dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).

Selain memperkuat peran guru, Kemendikbud juga memberdayakan karyawan dari dunia usaha dan dunia industri yang sudah tidak bekerja. Para karyawan ini akan diberi pembekalan agar mendapat sertifikasi mengajar. Para karyawan tersebut juga akan membantu dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement