REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Komitmen jangka panjang yang saling menguntungkan antara sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) menjadi syarat mutlak keberhasilan pendidikan vokasi. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad mengatakan sejak dilakukannya revitalisasi SMK itu, sudah ada 2700-an industri yang kerja sama.
Hamid menjelaskan, kerja sama riil itu ditandai dengan diterimanya siswa SMK dalam praktik kerja di DUDI. Kemudian, kesempatan magang industri bagi para guru SMK.
"Industri dapat melakukan rekrutmen dari siswa kita yang terbaik, selama mengikuti praktik kerja di tempatnya," kata Hamid, dalam Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) Tahun 2019 di Sawangan Depok, Rabu (13/2).
Salah satu indikator menguatnya link and match antara SMK dengan DUDI ditandai dengan kebekerjaan lulusan SMK. Hamid mengungkapkan bahwa angka keterserapan lulusan SMK di dunia kerja terus meningkat.
"Jadi di 2014 itu, semua lulusan SMK yang direkrut DUDI sekitar 10,5 juta. Kemudian pada tahun 2018 kemarin meningkat menjadi 13,6 juta. Jadi selama kurun waktu lima tahun meningkat sebanyak 3,1 juta," ujar Hamid.
Political Will Pemda Kunci Sukses Zonasi PPDB
Sementara itu, Wakil Direktur Politeknik Manufaktur ASTRA, Tonny Pongoh, mengatakan sekolah dan DUDI saling membutuhkan, sehingga kerja sama jangka panjang yang saling menguntungkan harus diciptakan.
"Dunia industri dan sekolah kejuruan itu pada dasarnya embedded, satu kesatuan, jadi sudah saatnya harus kembali ke khittah-nya," kata Tonny Pongoh.
Kerja sama yang paling mendasar adalah DUDI menerima siswa SMK untuk magang. Tonny sebagai wakil dari DUDI menyukai peserta magang yang telah memiliki dasar-dasar keterampilan yang memadai. "Kami berharap siswa yang akan magang telah dibekali basic skills yang memadai, jangan benar-benar nol," kata Tonny.
Tonny mengatakan pihaknya selalu terbuka bagi para siswa SMK untuk magang. Program magang di dunia usaha dan industri bertujuan mempraktikkan keterampilan dan pengetahuan ke dunia kerja yang nyata.
"Juga untuk memberikan pengalaman untuk merasakan budaya kerja di industri," ujar dia.