Kamis 14 Feb 2019 19:09 WIB

Dua Karya Siswa ESOA di Pameran Perlindungan Orangutan

Angel ingin mengajak masyarakat untuk memperjuangkan keberlangsungan ekosistem

Karya berjudul
Foto: Humas ESOA
Karya berjudul "Hand in Hand" yang dibuat siswa Erudio School of Art (ESOA), Gavriela Angelina yang akan dipamerkan dalam pameran #ARTFORORANGUTAN3 “A GOOD LIFE FOR ORANGUTAN” yang akan digelar di Jogja National Museum, Yogyakarta pada 14-17 Februari 2019 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Erudio School of Art (ESOA) mengirimkan dua karyanya untuk dipamerkan dalam pameran seni rupa bertema perlindungan terhadap Orangutan yaitu #ARTFORORANGUTAN3 “A GOOD LIFE FOR ORANGUTAN” yang akan digelar di Jogja National Museum, Yogyakarta pada 14-17 Februari 2019 mendatang. Dua karya ini lolos dari tahap seleksi untuk pameran yang bekerja sama dengan Komunitas Gigi Nyala ini.

Karya pertama yaitu berjudul “Hand in Hand” yang merupakan karya mix media oleh Gavrila Angelina, siswa kelas 3. Karya ini dalam bentuk payung yang bagian luarnya berwarna putih, sedangkan di bagian dalamnya bergambar pepohonan di hutan.

photo
Karya berjudul "Hand in Hand" yang dibuat siswa Erudio School of Art (ESOA), Gavriela Angelina yang akan dipamerkan dalam pameran #ARTFORORANGUTAN3 “A GOOD LIFE FOR ORANGUTAN” yang akan digelar di Jogja National Museum, Yogyakarta pada 14-17 Februari 2019 mendatang.

 

Uniknya di karya ini, gagang payungnya berbentuk tangan berwarna putih yang seolah-olah sedang mengulurkan tangan. “Dengan karya ini, saya ingin mengajak masyarakat untuk bersama-sama menggenggam tangan spesies payung ini dengan erat dan bersama-sama memperjuangkan keberlangsungan ekosistem mereka yang tak ternilai dan tak tergantikan harganya,” kata siswa yang kerap disapa Angel ini, Kamis (14/2).

Sedangkan karya yang kedua merupakan karya kolaborasi dari tiga siswa kelas 1 yaitu Athira H. Shaumi, Steffany Andrea dan Carlene Leta dengan judul “Loepa”. Mereka menggunakan medium digital pixel art dalam membuat karya ini.

photo
Karya kolaborasi tiga siswa Erudio School of Art (ESOA), Athira H. Shaumi, Steffany Andrea dan Carlene Leta dengan judul “Loepa”.

 

Pameran #ARTFORORANGUTAN3 “A GOOD LIFE FOR ORANGUTAN” merupakan seri ketiga dari Center for Orangutan Protection (COP) dalam membuat pameran amal untuk mengkampanyekan perlindungan, rehabilitasi dan menghentikan kekerasan terhadap satwa liar, terutama orangutan. Pameran ini terbuka untuk umum dan tidak ada pungutan biaya masuk.

Erudio School of Art (ESOA) sendiri merupakan institusi non-formal yang fokus pada seni rupa dan desain setara dengan Sekolah Menengah Atas berbasis proyek. Visi ESoA adalah menjadi institusi inspiratif yang menciptakan lingkungan hidup lebih baik melalui edukasi seni. Misi ESoA adalah menciptakan lingkungan belajar yang memaksimalkan potensi dan keunikan setiap murid melalui seni rupa dan desain untuk menumbuhkan kreativitas, semangat dalam bereksplorasi, dan pencarian identitas diri dengan filosofi demokrasi dalam edukasi.

ESOA percaya bahwa setiap anak memiliki hak yang sama dengan orang dewasa untuk memutuskan segala hal menyangkut minat mereka, terutama dalam proses belajar, murid dan orang dewasa dapat bersama-sama menjadi sumber informasi. Selain itu, ESOA adalah salah satu pusat pengembangan seni rupa dan desain di Indonesia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement