REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepedulian sosial adalah sebuah sikap keterhubungan dengan kemanusiaan pada umumnya, sebuah empati bagi setiap manusia. PT Muara Cipta Kreasi (MCK) yang bergerak di bidang jasa desain dan percetakan, dengan menggandeng Yayasan Tri Kusuma Bangsa melakukan kepedulian sosial terhadap anak-anak jalanan di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Ahad (24/2).
“Di perusahaan kami ini memiliki program kepedulian sosial yang bertujuan untuk membantu sesama untuk kemajuan dan mencerdaskan bangsa tidak hanya itu mereka juga salah satu aset berharga yang harus kita jamin keberlangsungan pendidikannya," ujar CEO MCK Devid Susilo di sela-sela kegiatan tersebut.
Dalam siaran pers, Devid menyampaikan, kepedulian sosial sebagai program yang dimiliki oleh perusahaannya bertujuan untuk membantu sesama manusia. Selain itu untuk memajukan serta mencerdaskan bangsa. “Mereka adalah aset sebuah negara ke depannya harus kita jamin pendidikannya,” terang Devid.
Dia menerangkan, anak jalanan sejatinya bukan gangguan untuk kemajuan bangsa. Namun, mereka adalah generasi penerus bangsa yang harus diberikan pemahaman dan bimbingan yang tepat agar tidak terjerumus pada hal negatif yang dapat merusak masa depan mereka.
Lewat program ini, pihaknya bisa lebih peduli kepada nasib mereka dan dengan bantuannya diharapkan mereka dapat membawa bangsa ini menjadi bangsa yang lebih maju. "Saya sangat mendukung kegiatan ini dan kami memiliki tujuan yang sama dengan yayasan untuk memajukan bangsa dengan cara mencerdaskan bangsa, saya memandang ini sangat positif,” ujar Devid.
Any Kusuma Dewi yang merupakan pendiri sekaligus CEO di Yayasan Tri Kusuma Bangsa mengatakan, bekerja sosial memberikan energi sendiri dan tak ada duka yang dirasakannya.
"Pekerjaan ini tidak ada dukanya, karena saya jatuh cinta pada dunia anak-anak dan pendidikan. Sesuatu yang dilakukan dengan hati pasti tidak ada duka. Sukanya seperti ini melihat tingkah laku dan ekspresi mereka membuat kita selalu mempunyai energi baru dan kebahagian. Selain itu saya ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan untuk kami," kata Any.
Dia menambahkan, yayasannya terdapat para pengajar ekspatriat. Mereka mengajar bahasa Inggris selama satu jam. Para pengajar ini mulai bergabung dari satu tahun lalu. "Mereka bergabung jadi tenaga pengajar dari satu tahun lalu. Mereka ekspatriat. Mereka setiap Sabtu mengajar bahasa Inggris jam tiga sampai jam empat," ujar Any.