REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta agar dilakukan digitalisasi arsip-arsip yang ada di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). "Saya kira perkembangan teknologi informasi menuntut perkembangan penanganan arsip yang lebih efisien, lebih sederhana, mudah, dan cepat diakses, yakni dengan digitalisasi," ujarnya saat meresmikan Pusat Arsip Kemendikbud di Bekasi, Jawa Barat, Senin (25/2).
Dia menjelaskan pada saat ini, arsip-arsip tidak perlu lagi disimpan di gedung yang besar tapi cukup dengan komputasi awan. Untuk arsip-arsip yang tidak dikomputerisasi bisa disimpan di mikrofilm.
"Jadi satu gedung bisa bisa cukup untuk mikrofilm, tinggal codingnya saja yang perlu diperhatikan," ujarnya.
Dia meminta agar kompetensi petugas arsip terus ditingkatkan, terutama dalam menyongsong dunia digital. Menurut dia, infrastruktur di pusat arsip tersebut sudah cukup baik menjaga kearsipan yang ada di kementerian itu.
Pusat Arsip Kemendikbud yang terletak di kawasan Ciketing, Bekasi itu mempunyai luas empat hektare. Dia meminta agar bangunan dibangun vertikal sehingga tidak memerlukan banyak lahan.
Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi mengatakan Pusat Arsip Kemendikbud mulanya berfungsi sebagai gudang buku. Saat ini pun masih terdapat sejumlah sisa buku.
Ia menyebutkan dulunya pusat arsip itu menampung proyek-proyek besar, proyek-proyek buku terpadu. "Sekarang pun kita masih bisa melihat masih ada buku-buku yang tersisa," ujarnya.