Kamis 14 Mar 2019 17:22 WIB

E-Sport Jadikan Milenial Belajar dalam Suasana Instan

E-sport berpotensi semakin membuat siswa belajar dalam suasana serba instan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Esthi Maharani
Gerakan Sekolah Menyenangkan
Foto: Gerakan Sekolah Menyenangkan
Gerakan Sekolah Menyenangkan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), Muhammad Nur Rizal mengatakan, wacana memasukkan olahraga elektronik (E-Sport) ke dalam kurikulum sekolah dirasa tidak perlu. E-sport berpotensi semakin membuat siswa dalam hal ini generasi milenial, belajar dalam suasana serba instan.

Padahal, kata Rizal, siswa membutuhkan suasana yang dilambatkan dengan memperbanyak tatap muka atau berinteraksi secara langsung, bukan secara virtual.

"Efek hidup serba instan akan membuat mereka cepat putus asa dan galau," ujar Rizal kepada Republika, Rabu (13/3).

E-sport ini, lanjutnya, akan membuat siswa lebih banyak beraktivitas secara virtual. Sementara, berinteraksi secara langsung akan membangun empati dan dapat memahami perasaan orang lain.

"Empati, suatu karakter yang dibutuhkan di era sekarang agar peran kemanusiaan tidak tergantikan oleh dunia robot," kata Rizal.

Kekhawatiran lainnya jika e-sport ini dimasukkan dalam kurikulum, akan menciptakan suasana bosan terhadap kurikulum yang sudah ada. Sebab, dengan adanya e-sport dapat menjadi pelarian anak yang bosan akan kurikulum yang dianggap monoton dan repetitif.

"Jangan sampai e-sport menjadi pelarian kurikulum sekolah yang overloaded dan membosankan," tambah Rizal.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ جِئْتُمُوْنَا فُرَادٰى كَمَا خَلَقْنٰكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّتَرَكْتُمْ مَّا خَوَّلْنٰكُمْ وَرَاۤءَ ظُهُوْرِكُمْۚ وَمَا نَرٰى مَعَكُمْ شُفَعَاۤءَكُمُ الَّذِيْنَ زَعَمْتُمْ اَنَّهُمْ فِيْكُمْ شُرَكٰۤؤُا ۗ لَقَدْ تَّقَطَّعَ بَيْنَكُمْ وَضَلَّ عَنْكُمْ مَّا كُنْتُمْ تَزْعُمُوْنَ ࣖ
Dan kamu benar-benar datang sendiri-sendiri kepada Kami sebagaimana Kami ciptakan kamu pada mulanya, dan apa yang telah Kami karuniakan kepadamu, kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia). Kami tidak melihat pemberi syafaat (pertolongan) besertamu yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu (bagi Allah). Sungguh, telah terputuslah (semua pertalian) antara kamu dan telah lenyap dari kamu apa yang dahulu kamu sangka (sebagai sekutu Allah).

(QS. Al-An'am ayat 94)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement