REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan Jambore Pandu Sekolah Model tahun 2019 di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/3). Di dalam kegiatan tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan jambore ini bisa menginisiasi pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
Kegiatan kepramukaan dirasakan bisa mempresentasikan lima nilai karakter, yakni religius, integritas, gotong royong, mandiri, dan nasionalis. "Pelaksanaan Jambore Pandu Sekolah Model tahun 2019 ini merupakan rangkaian pelaksanaan PPK guna terciptanya mutu pendidikan yang lebih baik untuk menyongsong Generasi Indonesia Emas tahun 2045," kata Muhadjir, Rabu (21/3).
Hal tersebut sesuai dengan tujuan pelaksanaan Jambore Pandu Sekolah Model tahun 2019. Yakni menanamkan lima nilai pendidikan karakter dalam kegiatan kepramukaan di sekolah. Selain itu, juga sebagai ajang gerakan penguatan pendidikan karakter.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, mengatakan jambora ini bisa menimbulkan rasa kebersamaan dan nasionalisme. Ia berharap pelaksanaan Jombore ini dapat menjadi wadah kebersamaan anak-anak dengan semangat bhinneka tunggal ika.
"Jambore menjadi salah satu model bangkitkan rasa kebersamaan dengan semangat kebhinnekaan dan mengamalkan Pancasila," kata Puan.
Salah seoeang peserta jambore, Nabila S. Wibowo, memberikan apresiasi atas pelaksanaan Jambore Pandu Sekolah Model tahun 2019. "Melalui kegiatan ini, saya ingin memperluas pengalaman saya dan mendapatkan ilmu-ilmu tentang pendidikan karakter. Saya sangat mengapresiasi kegiatan Jambore ini dan sangat berguna bagi kami," tuturnya.