Jumat 22 Mar 2019 07:04 WIB

Kemendikbud Dorong SMK Ciptakan Suasana Wirausaha

SMK dipandang strategis menyiapkan generasi mendatang yang produktif dan berkarakter.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kanan) didampingi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (kiri) melihat proses pembuatan kue yang dibuat oleh siswa SMKN 9 Bandung saat kunjungan kerja di Kota Bandung.
Foto: Abdan Syakura
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kanan) didampingi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (kiri) melihat proses pembuatan kue yang dibuat oleh siswa SMKN 9 Bandung saat kunjungan kerja di Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengembangan pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan kompetensi siswa di era industri 4.0 menjadi salah satu fokus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pengembangan minat kewirausahaan pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dipandang strategis untuk menyiapkan generasi mendatang yang produktif dan berkarakter.

Selain bekerja di industri atau melanjutkan studi di jenjang pendidikan tinggi, lulusan SMK juga didorong menjadi wirausaha kreatif. Hal itu disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy dalam sambutannya pada seminar SMK Menyongsong Revolusi Industri 4.0, di Kantor Kemendikbud, Kamis (21/3).

Baca Juga

"Salah satu alternatif yang bagus ya mendorong anak-anak untuk menjadi wirausaha. Terutama anak-anak yang memiliki imajinasi yang kuat, punya mimpi besar, sebaiknya disiapkan untuk menjadi wirausaha," kata Muhadjir.

Ia mendorong para kepala sekolah untuk berlomba-lomba dalam memajukan sekolahnya melalui inovasi pembelajaran. "Wirausaha itu modalnya berani ambil risiko. Kalau diberi amanah harus berani ambil risiko. Dilakukan sebaik-baiknya," katanya.

Selain itu, Muhadjir juga berharap agar sekolah segera membentuk teaching factory untuk kemudian dapat segera membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Tujuan dilakukan hal ini agar lebih mudah melakukan pengembangan sekolah sekaligus menciptakan suasana pembelajaran bernuansa kewirausahaan.

"Saya minta untuk SMK-SMK yang sudah menghasilkan, sudah bagus, sudah percaya diri, segera menjadi BLUD. Sehingga pendapatannya tidak perlu dilaporkan lagi sebagai pendapatan negara bukan pajak atau PNBP, tetapi cukup diputar, re-invest menjadi modal SMK itu," kata Muhadjir.

Dia mengatakan, sekolah yang sanggup tersebut syukur-syukur jika bisa segera menghimpun dana abadi, menghimpun para alumni. Kemudian adik-adiknya yang memiliki bakat wirausaha dapat diberi modal yang cukup untuk membesarkan usahanya sekaligus membuka lapangan pekerjaan untuk juniornya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen), Hamid Muhammad melaporkan, selain seminar, Direktorat Pembinaan SMK juga menggelar pameran unjuk karya siswa dalam menyongsong Industri 4.0. Pameran diikuti oleh 87 SMK dengan sembilan program di antaranya Augmented Reality/Virtual Reality (AR/VR), 3D Printing, Tourism Promotion, Game Development, Smart School, Internet of Things, E-Commerce, dan Kewirausahaan.

Kegiatan seminar dan pameran unjuk karya siswa SMK ini bertujuan mendorong dan menginspirasi SMK agar mampu menyiapkan lulusan yang siap menghadapi tantangan di dunia kerja, khususnya menyongsong era industri 4.0. "Materi Pengembangan muatan Revolusi Industri 4.0 menjadi muatan wajib bagi SMK-SMK penerima bantuan," kata Hamid.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement