REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) turut dilaksanakan SMK-SMK di Kabupaten Sleman. Sayangnya, penyelenggaraan UNBK masih diwarnai kendala-kendala klasik yang kerap terjadi setiap pelaksanaan UNBK.
Kepala Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) DIY, Priya Santosa, melakukan pantauan ke SMK Negeri 1 Tempel dan SMK Muhammadiyah Tempel, hari pertama ujian langsung didampingi Bupati Sleman, Sri Purnomo. Dalam pantauannya, Priya Santosa mengatakan, UNBK tingkat SMK di Kabupaten Sleman diikuti sebanyak 7.274 siswa. Dari jumlah itu, seluruh siswa dapat mengikuti pelaksaksanaan UNBK hari pertama.
Priya turut memastikan seluruh SMK di Kabupaten Sleman menyelenggarakan UNBK secara mandiri. Secara keseluruhan, ia berpendapat, penyelenggaraan UNBK hari pertama di Kabupaten Sleman berjalan lancar.
Namun, ia mengakui, dalam pelaksanaannya, peserta-peserta ujian sempat mengalami keterlambatan log in dalam sistem selama 10 menit. Bahkan, kondisi itu terjadi kepada dua sekolah yang dipantau. "Sistem ini kan central, jadi kemungkinan saat semua mengakses pada waktu yang bersamaan, ada trouble," kata Priya, Senin (25/3).
Sebagai antisipasi, pelaksanaan UNBK telah ditambahkan waktunya ketika para peserta belum selesai. Artinya, ada tambahan yang tentu sesuai dengan waktu keterlambatan di awal yaitu 10 menit.
Priya menekankan, kendala itu akan menjadi bahan evaluasi untuk langkah antisipasi pelaksanaan UNBK gelombang selanjutnya. Selain itu, ia mengaku akan mengonfirmasi pusat untuk mengetahui itu terjadi sebagian atau merata.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Sleman, Sri Purnomo, turut merasa pelaksanaan UNBK hari pertama di Kabupaten Sleman berjalan cukup lancar. Tiap sekolah telah melaksanakan UNBK menjadi beberapa gelombang sesuai jumlah peserta.
Misalnya, pelaksanaan di SMKN 1 Tempel yang akan dilaksanakan tiga gelombang. Sedangkan, di SMK Muhammadiyah Tempel dilaksanakan dua gelombang menyesuaikan jumlah peserta ujian dan komputer masing-masing sekolah.
Lebih lanjut, Sri menyampaikan, dalam pelaksanaan hari pertama seluruh peserta ujian dapat mengikuti UNBK. Ia berharap, seluruh siswa atau peserta ujian di Kabupaten Sleman dapat mengikuti UNBK selama empat hari tanpa terkendala.
Terkait antisipasi adanya kendala, masing-masing sekolah dirasa telah menyiapkan kemungkinan-kemungkinan. Biasanya, kendala yang muncul selama pelaksanaan UNBK berkutat di listrik mati atau keterlambatan log in.
Jika listrik mati, ia menilai sekolah-sekolah sudah menyiapkan cadangan daya listrik atau genset. Sri berharap, keterlambatan log in seperti yang terjadi pada pelaksanaan hari pertama ini tidak terjadi kembali. "Semoga kendala keterlambatan log ini tersebut tidak menjadi kendala yang dapat menghambat proses pelaksanaan UNBK di Kabupaten Sleman," ujar Sri.