REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMK digelar pada Senin (24/3). Namun, dalam pelaksanaannya beberapa sekolah kesulitan masuk ke sistem UNBK.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi menyakinkan keterlambatan log in ke sistem saat pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMK, tidak mempengaruhi pelaksanaan UNBK itu sendiri.
"Token muncul 15 sampai 10 menit itu tidak berpengaruh," kata Muhadjir di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Yogyakarta, Senin (25/3).
Menurut Muhadjir, keterlambatan munculnya token saat log in disebabkan karena akses ke sistem yang secara bersamaan sehingga, membutuhkan waktu 10 hingga 15 menit. "Kita sudah antisipasi. Saya sudah mengingatkan berkali-kali. Pasti terjadi blockchain. Karena, di waktu bersamaan, Indonesia semua masuk (log in) kan. Itu biasanya memang perlu waktu 10 sampai 15 menit untuk membuka server cadangan," lanjutnya.
Ia menyebutkan, langkah-langkah pelaksanaan UNBK ini sudah dipersiapkan secara matang. Bahkan, ia mengklaim sudah 91 persen pengadaan komputer untuk UNBK sendiri. "Waktunya tidak harus bersamaan, dibuat tiga sampai empat gelombang," ujarnya.
Melalui sistem ini, praktek kecurangan dapat dihapuskan. Tentunya, hasilnya UN pun akan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. "Siswa juga percaya diri, mereka nyaman karena nanti apa yang mereka lakukan pasti mendapat pengakuan dari publik maupun pihak yang akan memanfaatkan hasil UN mereka," ujarnya.