REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendi mengatakan, semua siswa yang terdampak bencana dapat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang dimulai Senin (25/3). Termasuk siswa yang terdampak banjir di Sentani, Papua.
"Setahu saya semuanya (siswa di daerah terdampak bencana) ikut," kata Muhadjir di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Yogyakarta, Senin (25/3).
Walaupun begitu, ia belum melakukan pengecekan secara pasti terhadap pelaksanaan UNBK di seluruh daerah terdampak bencana. Namun, berdasarkan informasi yang ia terima, belum ada laporan siswa yang tidak dapat mengikuti UNBK karena terdampak bencana.
Ia mengatakan, jika memang ditemukan siswa yang tidak dapat mengikuti ujian, pihaknya pun telah mengantisipasi hal ini. Solusinya, akan ada tambahan hari pelaksanaan UNBK, jika memang diharuskan maka akan dilakukan. "Iya (akan diberikan tambahan hari), luwes (fleksibel) saja," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, semua siswa yang terdampak banjir dan longsor di DIY dapat mengikuti UNBK. Baik di Bantul, Kulon Progo maupun Gunungkidul.
"Sekolah di daerah terkena bencana ikut UNBK semua. Karena sekolah yang terkena banjir, alat komputernya tidak terkena banjir," ujar Baskara.