REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta para santri tidak lagi mengidap penyakit kudis. Santri diharap langsung menghubungi pusat kesehatan pesantren untuk penanganan kasus sakit kudis.
“Tolong jangan ada lagi santri yang mengidap kudis, karena para santri ini merupakan generasi penerus bangsa. Jadi harus sehat dan cantik,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeleok dalam kunjungannya ke Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat bertepatan dengan puncak peringatan Hari Tuberculosis Sedunia seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (28/3).
Ia menjelaskan, kudis atau bahasa medisnya scabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh serangga/kutu. Biasanya akan menimbulkan rasa gatal pada kulit.
Karena itu, ia meminta masyarakat ketika terkena kudis segara kunjungi Pusat Kesehatan Pesantren (Puskestren) untuk diobati. Selain itu, dia menambahkan, peran serta pihak pesantren untuk mengawasi kebersihan santri dan edukasi perilaku hidup sehat secara berkala dari pemerintah daerah juga diperlukan agar para santri terbebas dari kudis (scabies).
“Kebersihan adalah sebagian dari iman, maka dari itu para santri harus selalu menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan pesantren, terutama di kamar asrama dan kamar mandi,” ujarnya.