Sabtu 30 Mar 2019 09:50 WIB

Anak-Anak di TPA Sukabumi Mulai Rasakan Pendidikan

Meskipun tidak didukung pembiayaan, namun proses pembelajaran tetap dilakukan

Anak-anak di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kota Sukabumi kini terjangkau pendidikan dengan hadirnya kelompok bermain (Kober) Pelita Rusunawa I di Kampung Saluyu, RT 05 RW 07, Kelurahan Situmekar Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi Jumat (29/3).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Anak-anak di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kota Sukabumi kini terjangkau pendidikan dengan hadirnya kelompok bermain (Kober) Pelita Rusunawa I di Kampung Saluyu, RT 05 RW 07, Kelurahan Situmekar Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi Jumat (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Anak-anak di sekitar kawasan tempat pembuangan akhir (TPA) di Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi mulai merasakan kegiatan belajar. Kelompok Bermain (Kober) Pelita Rusunawa I memfasilitasi anak-anak yang belum mengenyam pendidikan.

Kober ini berada di Kampung Saluyu RT 07 RW 05 Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu atau berada di dekat lokasi TPA Sampah di Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi.

‘’ Keberadaan kelompok bermain ini lahir ketika guru pendidikan anak usia dini (PAUD) berkunjung ke TPA Sampah,’’ ujar Pengelola Kober Rusunawa I Sukabumi, Rabby Arini Kaifa kepada Republika Jumat (29/3). 

Pada kunjungan tersebut mereka melihat banyak anak usia sekolah yang seharusnya sekolah tapi mereka ikut memulung sampah. Alasannya, karena faktor orangtua yang tidak bisa menunggui atau mengantar ke sekolah dan masalah ekonomi. Selain itu kurangnya pemahaman yang baik dari orangtua mengenai pendidikan bagi anak-anak.

Dari fakta tersebut ungkap Rabby, dilakukan pendekatan dengan berbagai pihak mulai Pemkot Sukabumi dan warga serta para pengurus RT maupun RW.  Hasilnya dilakukan pendirian Kober untuk menjangkau anak-anak yang belum mengenyam pendidikan.

Rabby menerangkan, keinginan membangun lembaga pendidikan ini juga didukung oleh tenaga pendidik yang tidak dibayar. Bahkan para orangtua murid pun tidak dibebani biaya melainkan membayar seikhlasnya.

Uniknya kata Rabby, anak-anak membawa sampah plastik seperti botol air mineral untuk bisa dijual atau sebagai media belajar. Sehingga orangtua tidak terlalu terbebani dengan biaya pendidikan.

Meskipun tidak didukung pembiayaan ungkap Rabby namun proses pembelajaran tetap dilakukan dengan baik dengan mengacu pada kurikulum 13 PAUD. Di mana anak-anak mulai belajar sambil bermain dari pukul 07.30 WIB hingga pukul 10.30 WIB. 

Saat ini ungkap Rabby anak yang terdaftar dalam Kober Pelita Rusunawa I sebanyak 37 orang. Mayoritas anak tersebut merupakan anak-anak berusia di bawah 6 tahun. Namun ada anak usia 7 hingga 8 tahun yang ikut dalam pendidikan. Sehingga ke depan direncanakan untuk membuka Paket A, Paket B dan Paket C.

Ketua RW 07 Kelurahan Situmekar, Nonoh Sopinah (44) yang juga tenaga pengajar di Kober Pelita Rusunawa mengatakan, keberadaan Kober ini sangat positif dalam membantu anak-anak belajar.

‘’Kami menyambut baik dan ikut andil dalam proses mengajar,’’ cetus dia.

Ketua Yayasan Pelita Rusunawa I Hadi H menambahkan, keberadaan Kober ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat. Targetnya anak-anak yang belum terjangkau pendidikan bisa dengan mudah mendapatkannya. Hal ini untuk membantu Pemkot Sukabumi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement