REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Jubah Macan Padmanaba SMAN 3 Yogyakarta akan menampilkan pentas besar bertajuk The Imperishable. Pagelaran akan dipersembahkan pada 3 Mei 2019 di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta.
The Imperishable merupakan kisah lama tentang kehidupan, yang mana kebaikan dan keburukan ada dalam diri setiap insan masing-masing. Bahkan, dapat ditemukannya dalam dirimu sendiri.
Tapi, ini bukan mengisahkan mengenai dirimu, tapi tentang kisahnya. Kisah seorang penjahat kejam dan pahlawan yang hebat, yang tentunya mengalami banyak tantangan perubahan dalam liku kehidupan.
Seperti semua anak manusia, mereka kecil memiliki hati yang bersinar bagaikan permata. Tapi, dalam masanya, layaknya air jernih yang dapat berubah menjadi keruh.
Hati anak manusia ini yang begitu putih mulai ternoda mulai perasaan dengki sampai haus kekuasaan. Perasaan itu mulai menguasai hatinya yang lambat laun bermahkotakan ketamakan.
Setelah mendengar itu, mungkin sebagian besar berpikir ini merupakan kisah dongeng. Artinya, semua yang baik akan menang dengan kejayaan dan yang jahat akan tenggelam dalam kekalahan.
"Itulah fantasi, tapi ini bukanlah fantasi, ini kisahnya, kisah yang sebenarnya," kata Koordinator Bidang Humas SMA N 3 Yogyakarta, Zabina Asfahani, kepada Republika, Jumat (29/3).
Ia merasa, kalimat even the sun is surrounded by darkness merupakan tagar utama dari pentas besar The Imperishable. Pentas mengadaptasi film Maleficent garapan Robert Stomberg.
Pentas mengambil tema kehidupan dengan maksud dapat menyampaikan pesan kalau kehidupan tidak selamanya baik dan tidak selamanya buruk. Kisah Maleficent mampu menggambarkan maksud tersebut.
"Lalu, bagaimana jika film besar penuh fantasi itu dibawakan ke atas panggung teater dengan konsep drama musikal dari teater Jubah Macan Padmanaba, pasti akan sangat spektakuler," ujar Zabina.
Ticket box akan dibuka mulai 3 April 2019 di Aula SMA N 3 Yogyakarta. Tersedia mulai Morganite Rp 50 ribu, Emerald Rp 45 ribu, Heliodor Rp 35 ribu dan Obsidian Rp 25 ribu.
Jubah Macan Padmanaba sendiri merupakan komunitas tetater SMA Negeri 3 Yogyakarta. Berdiri sejak 1995 dimentori Sugeng Prihatin, teater ini bermula dari sekumpulan siswa yang hobi menirukan gurunya.
Bahkan, jejaknya sudah terukir sejak 1990 dengan Sugeng Prihatin yang merupakan salah satu pegawai tata usaha yang menggemari teater. Sugeng masih melatih anak-anak sampai sekarang.
Jubah Macan memiliki gelar-gelar pementasan teater dengan yang paling terkenal merupakan Pentas Besar Jubah Macan setiap tahun. Gelaran yang pertama mengusung tema Prahara di Majapahit.
Lalu, ada tajuk-tajuk lain seperti Romeo Juliet, Prahara Milano, As You Like It, Caligula, Antigone dan lain-lain. Tiap tahun, gelaran di Taman Budaya Yogyakarta itu selalu diramaikan masyarakat.
Pentas Besar Oedipus Rex menjadi dipentaskan pada 2018 yang tiketnya terjual habis dalam waktu dua jam saja. Hinnga kini, Jubah Macan telah mengadakan 62 pementasan teater baik ekstern dan intern.
"Kami nantikan kalian dalam mimpi kami pada 3 Mei 2019 dan jadilah saksi dalam prahara kehidupan ini," kata Zabina.