Senin 01 Apr 2019 12:02 WIB

Kemendikbud Terus Upayakan APK Pendidikan 100 Persen

Angka Partisipasi Kasar secara nasional baru 86 persen

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Para siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMKN 3 Bandung, Jalan Solontongan, Kota Bandung, Rabu (27/3).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Para siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMKN 3 Bandung, Jalan Solontongan, Kota Bandung, Rabu (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus berupaya meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) sekolah di Indonesia. Saat ini, jenjang SD dan SMP sudah memiliki APK 100 persen namun belum demikian dengan SMA dan SMK.

"SD yang APK nya sudah 100 persen. SMP juga sudah 100 persen. Hanya saja kita masih punya tantangan di SMA dan SMK. SMK secara nasional baru 86 persen," kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud), Harris Iskandar, dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Ahad (31/3).

Salah satu upaya Kemendikbud yang dilakukan untuk meningkatkan APK secara umum adalah dengan PAUDisasi. Saat ini, semua anak usia 5 hingga 6 tahun wajib mengikuti PAUD. Diharapkan kesadaran akan pendidikan semakin meningkat di masyarakat dan anak-anak memiliki kesiapan belajar yang baik.

"Kita harus bersyukur atas berbagai capaian di bidang pendidikan dan kebudayaan. Dengan PAUDisasi, kesiapan belajar anak-anak akan semakin meningkat sehingga drop out tidak akan terjadi lagi. Kita akan menyambut masa depan yang lebih cerah untuk Indonesia yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing," kata Harris.

Ditambahkan Harris, selain capaian mutu dan akses bagi peserta didik, kepedulian terhadap kesejahteraan guru turut menjadi perhatian besar Pemerintah. Harris menyampaikan, capaian tadi juga sudah memperlihatkan bagaimana posisi dan peran guru di Indonesia yang sudah jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

"Dua pertiga anggaran kita untuk guru dan ini akan kita teruskan seiring dengan meningkatnya anggaran," tutur dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement