REPUBLIKA.CO.ID, CIBUBUR -- Sekolah Al Jannah Cibubur mengapresiasi anak-anak berkebutuhan khusus dengan menggelar acara bertajuk "Special Day for Special Student". Acara tersebut menampilkan bakat sejumlah siswa berkebutuhan khusus.
Ini merupakan ajang unjuk kebolehan dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh siswa berkebutuhan khusus di mana pun, khususnya siswa Al Jannah. Di ajang ini beragam kemahiran mereka ditampilkan.
Salah satu siswa Sulaiman Damirel (Sule), tampil percaya diri menjadi pembawa acara sekaligus menyumbang suara. Sule mampu tampil prima karena sudah diasah kemampuannya sejak SMP.
Ada pula Audif dan Muhammad yang tak mau kalah menunjukkan peningkatan kemampuannya. Mereka tampil solo menyanyi. Bahkan Audif sempat berorasi secara interaktif dengan penonton.
Beda lagi dengan Hazel yang lebih tertarik dengan seni gerak. Siswa SMP IAS Al Jannah itu sudah terasah kemampuan menarinya sejak di bangku SD. Sedangkan Al-Fatih, Sunan, Idrus dan Rayyan juga cukup baik saat tampil membacakan ayat-ayat Al-Quran secara solo dan menyambung ayat.
Selain unjuk kebolehan para siswa, ada pula sesi sharing parenting oleh keluarga Kemal M Rizky Avicena. Kemal merupakan alumni Al Jannah angkatan 7. Sebelumnya Kemal pernah merasakan kesulitan mencari sekolah yang mau menerima keterbatasannya.
Di sesi sharing ayah Kemal sempat berbagi tips membesarkan anak berkebutuhan khusus agar disiplin. Yakni dengan cara memotivasi tanpa memaksa, aktif di komunitas dan menjalin komunikasi yang baik dengan guru-guru.
Selain unjuk kebolehan special student dan sharing parenting, event ini juga diisi dengan launching buku Holiday Fun Camp dan Our Science Project in Al-Jannah School sebagai salah satu bentuk apresiasi terhadap karya siswa. Para penulis diundang untuk menerima buku karyanya. Juga diundang untuk berpartisipasi mengisi talkshow-nya. Termasuk penulis dari siswa ABK, seperti Aulia dan Ilham.
Hanjaeli salah satu mentor anak-anak berkebutuhan khusus memaparkan betapa besar manfaat keterampilan menulis bai anak-anak. Hanjaeli juga menguraikan bagaimana pengalamannya membimbing empat dari lima anaknya hingga menjadi penulis (cilik).
Dia menekankan, bahwa pada intinya anak membutuhkan banyak latihan, yaitu menulis, menulis dan menulis. Untuk itu, orang tua harus bisa mengarahkan dan memberikan dukungan (baik moril maupun materiil) kepada anak.
Demikianlah komitmen Sekolah IAS Al-Jannah dalam memberikan pendidikan dalam pengembangan minat dan bakat yang pada momen Special Day For Special Student ini menampilkan anak-anak berkebutuhan khusus. Pendidikan yang komprehensif, selain bidang akademik, juga nonakademik