REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengimbau seluruh siswa Sekolah Menengah Atas usai Ujian Nasional Berbasis Kompetensi (UNBK) menghindari kegiatan mubazir. Guru dan siswa sebaiknya mengisi sela ujian dengan kegiatan konstruktif akan menjadi dasar dan mendukung cita-cita mereka setelah tamat.
"Jika salah memilih kegiatan bisa merusak mental. Hindari kegiatan percuma yang mubazir apapun itu," ucap Mendikbud di sela telekonfrensi di Kantor Dinas Pendidikan Sulsel di Makassar, Senin (1/4).
Imbauan mendikbud terkait masih seringnya didapati konvoi oleh siswa pascaujian berlangsung. Karena itu, kegiatan konstruktif dianggap perlu untuk mengisi sela ujian sebagai dasar bagi para tenaga didik menentukan langkah ke depan.
Pihak sekolah diminta harus menyiapkan sungguh-sungguh bekal yang cukup untuk memberikan gambaran kepada peserta didik menentukan pilihan. Antara melanjutkan pendidikan atau langsung terjun ke dunia kerja.
Bagi siswa yang ingin langsung kerja, diminta memperbanyak bimbingan karir dan disarankan mengikuti berbagai kursus-kursus. Sedangkan bagi yang ingin melanjutkan pendidikan, pihak sekolah diminta harus mengarahkan sesuai minat dan bakat.
"Jangan sampai melakukan kegiatan yang tidak bagus. Lakukan bekal yang cukup untuk selanjutnya. Karena banyak juga anak-anak kita yang belum mengenal apa bakatnya, hanya ikut-ikutan dengan teman-temannya. Malah ada yang hanya karena mau gagah-gagahan saja," paparnya.
Kedatangan rombongan Kemendikbud di Makassar Sulawesi Selatan merupakan kunjungan pertama dalam rangka memantau pelaksanaan UNBK SMA 2019. Berada di Control Room Dinas Pendidikan Sulsel, Mendikbud melakukan wawancara langsung dengan sejumlah pihak sekolah di Sulsel terkait pelaksanaan UNBK. Di antaranya SMAN 6 Selayar, SMAN 1 Wajo, SMAN 1 Tator, SMAN 9 Takalar, SMAN 1 Bone, SMAN 1 Bulukumba, SMAN 3 Bulukumba, dan SMA 1 Parepare.
Pada wawanacara tersebut, Muhadjir banyak menanyakan ketersediaan komputer yang digunakan sekolah, kelancaran jaringan, ketersediaan server dan kondisi siswa. Semua sekolah menyampaikan hampir tidak ada kendala, meski masih ada yang menggunakan genset karena wilayahnya belum teraliri listrik PLN.
"Kepada semua kepala sekolah SMA se Sulsel, saya bisa melihat keseluruhan layar, semuanya berjalan baik. Terima kasih semuanya kepala cabang dinas dan kepala Dinas Pendidikan Sulsel atas kinerjanya yang luar biasa," ungkapnya.