REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengatakan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di berbagai daerah berjalan lancar. Menurut Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suryadi, tidak ada aduan terkait kendala pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada hari pertama, Senin (1/4).
Ia mengatakan, hal itu berarti tidak ada kendala yang menyebabkan terhentinya ujian di sekolah-sekolah yang melaksanakan UNBK. "Artinya, pelaksanaan berjalan lancar, sesuai SOP dan tidak ada kendala sinkronisasi, pengunduhan token, atau pemadaman listrik," kata Bambang pada Republika.co.id, Senin.
Selain UNBK, ia juga mengatakan, pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) berjalan lancar. Namun, sekolah khususnya SMA/MA yang melakukan UNKP pada tahun ini jumlahnya semakin sedikit apabila dibandingkan dengan tahun lalu.
Secara umum, persentase peserta yang mengikuti UNBK sebanyak 91 persen dan sisanya sembilan persen menjalankan UNPK. Adapun jumlah peserta UNBK SMA/MA sekitar 2 juta peserta didik dengan rincian 1,9 juta menjalankan ujian dengan UNBK dan sebanyak 44 ribu menjalankan ujian dengan sistem UNKP.
"Khusus untuk SMA, ada 22 provinsi yang sudah 100 persen UNBK. 12 provinsi lagi masih UNKP, tetapi jumlahnya sangat sedikit," kata Bambang.
Sebelumnya, Bambang mengatakan Kemendikbud, telah menyiapkan antisipasi teknis terkait kemungkinan masalah yang muncul dalam pelaksanaan UNBK. Kemendikbud telah menyiapkan meja bantuan atau help desk di tingkat kabupaten/kota sampai pusat yang akan langsung siap melayani permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan.
Di setiap sekolah yang bersangkutan juga akan ada proktor yang menjaga kelancaran UNBK khususnya terkait masalah teknis. "Ada help desk di tingkat kab/kota, provinsi dan pusat yang bisa berkomunikasi langsung dengan proktor. Jika ada masalah di sekolah, proktor akan menyampaikan ke help desk," kata Bambang.