REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Di zaman milenial sekarang ini banyak dari orang tua memberikan gadget pada anak sebagai salah satu solusi bagi mereka agar sang anak tidak rewel. Dijelaskan bahwa belakangan ini orangtua kurang memberikan pengertian tentang waktu penggunaan gadget pada anak, orangtua senang dengan kondisi anak yang diam tanpa gerak aktivitas yang berlebihan
Siloam Hospital Manado menggelar acara talk show tentang "Dampak Gadget pada perkembangan anak" di Lobby rumah sakit belum lama ini. Untuk itu sudah saatnya para orangtua dapat mencegah dengan cara membatasi durasi penggunaan selama dua jam sehari untuk anak anak atau maksimal tiga jam bagi mereka yang menginjak usia remaja.
Yang harus dilakukan untuk mencegah dari ancaman teknologi yang dalam hal ini yaitu gadget adalah Pelajari, Pahami, Batasi, Awasi.
Magdalena Molenar, Head Division Siloam Hospital Manado, saat membuka acara mengimbau kepada pada orangtua agar materi yang akan disampaikan dapat menjadi pengetahuan yang bermanfaat sehingga tumbuh kembang anak sesuai dengan yang diharapkan tanpa adanya keluhan di kemudian hari.
Hanna Monareh, M,Psi, Psikolog selaku pembicara mengatakan bahwa dampak gadget pada anak bisa ke arah yang positif tetapi bisa juga berdampak ke arah yang negatif, hal ini karena anak jaman now adalah seorang yang multitasking karena cepat beradaptasi dengan lingkungan.
Dampak negatif yang banyak dialami oleh anak adalah speech delay (lambat bicara) dan akan diperparah dengan kondisi autisme.
Dalam sesi tanya jawab salah seorang pengunjung, Devita Puluan (36) tinggal didaerah limolas bertanya kepada pembicara, bahwa anaknya harus pegang ponsel kalau ingin makan, kalau tidak pegang ponsel dia tidak mau makan.
Dijelaskan Hanna bahwa berdasarkan penelitian sebelum usia anak 2 tahun dilarang terkontaminasi dengan gadget karena akan menjadi sebuah kebutuhan buat sang anak. “ Maka sang anak akan berperilaku saya tidak akan makan kalau tidak punya gadget", jelasnya
Ditambahkan bahwa pola asuh orangtua sangat berpengaruh dalam hal ini, artinya jangan ikuti kemauan anak. Tidak usah khawatir akan anak yang akan menangis karena pada saatnya dia lapar maka dia akan meminta makan dengan sendirinya, imbuhnya.