REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengunjungi pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMP Negeri 11 dan SMP Negeri 19 Jakarta. Menurut penilainnya, secara umum pelaksanaan ujian sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan.
"Secara umum bagus, sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan mulai dari prosesnya, bagaimana mulai dari soal diproses, pengemasan sampai ke tangan siswa," kata Muhadjir usai kunjungannya di SMP Negeri 11 Jakarta, Senin (22/4).
Selain itu, soal pengawasan, menurut Muhadjir sudah memenuhi standar sebab para pengawas ditukarkan antarsekolah. Di sekolah yang ia kunjungi, pelaksanaan ujian juga berjalan satu shift yang menandakan sarana prasarana sekolah sudah lengkap.
Pada UNBK SMA awal April 2019, lalu, sempat beredar soal di media sosial. Soal tersebut beredar dalam bentuk foto dari layar pengerjaan ujian yang difoto oleh siswa pada saat ujian berlangsung. Terkait hal ini, Muhadjir telah memastikan baik para siswa dan pengawas untuk lebih memahami aturan yang ada saat ujian.
"Itu saya kira keteledoran dari pihak pengawas dan keisengan dari peserta yang dita tidak tahu bisa jadi perkara besar. Itu tidak sampai satu hari sudah kita ketahui dimana dan siapa pelakunya," kata dia.
Menurut Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Totok Suprayitno sebanyak 4.279.523 siswa SMP/MTs mengikuti Ujian Nasional (UN). Jumlah tersebut terdiri dari UNBK sebanyak 3.580.925 dan peserta Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).
"Total sekolah peserta UN sebanyak 56.494 sekolah, terdiri dari 43.815 sekolah melaksanakan UNBK dan 12.679 sekolah melaksanakan UNKP," kata Totok menjelaskan.
Saat ini, masih ada sekolah yang belum menggunakan komputer sebagai basis ujian. Menurut Muhadjir, hal tersebut disebabkan karena banyak sekolah yang berada di wilayah 3T. Sarana prasarana khususnya jaringan internet masih belum selancar sekolah yang ada di pusat.
"Kita terus koordinasikan. Mudah-mudahan tahun depan sudah meningkat," kata Muhadjir.