REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Ungaran, Kabupaten Semarang berjalan lancar. UNKP 2019 ini diikuti tiga peserta yang kesemuanya merupakan penyandang tunarungu/tunawicara.
Dua peserta UNKP merupakan siswa asal SMPLBN Ungaran dan seorang peserta berasal dari SMPLB Wahid Hasyim, Kecamatan Bringin yang pada pelaksanaan UNKP kali ini menginduk di SLBN Ungaran.
Kepala SLBN Ungaran, Asngari mengatakan, pada pelaksanaan UNKP tahun 2019 ini, ketiga peserta menempati satu ruangan dengan dua orang pengawas silang, dari SLB lain yang ada di Kabupaten Semarang.
“Kebetulan, untuk UNKP kali ini peserta tunanetra dan tunadaksa tidak ada, sehingga kami hanya menyelenggarakan untuk siswa kelompok B (tunarungu/ tunawicara),” ungkapnya, di sela pelaksanaan UNPK, Senin (22/4).
Ia mengatakan, untuk persiapan menghadapi UNPK jenjang SMP kali ini, sekolahnya (SLBN Ungaran) telah mempersiapkan para siswa dengan melaksanakan beberapa kali try out dengan mengerjakan soal- soal UNPK tahun sebelumnya, selama tiga bulan terakhir.
Selain untuk membiasakan menjawab dengan menggunakan pensil, peserta juga dibiasakan untuk memahami soal- soal UNKP. Menurutnya, hal ini menjadi penting mengingat dalam setiap pelaksanaan UNKP ini peserta harus benar- benar mandiri, baik dalam membaca dan memahami setiap soal yang diujikan tanpa ada bantuan dari pengawas.
Jadi pengawas sama sekali tidak boleh membantu apabila dalam membaca atau memahami soal- soal peserta UNKP ini menemui kesulitan atau ada hal yang mereka tidak tahu.
“Tapi Alhamdulillah, pada hari pertama yang mengujikan mata pelajaran Bahasa Indonesia ini bisa berjalan lancar,” katanya.