REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Didik Suhardi menilai pendidikan karakter menjadi fokus utama dalam penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM). Mulai tahun ini Pemerintah Indonesia akan memfokuskan mengenai peningkatan kualitas SDM.
"Pendidikan karakter penting agar anak-anak Indonesia ke depan benar-benar siap menghadapi era globalisasi, di mana salah satunya ditandai dengan Industri 4.0 yang harus kita hadapi," ujar Didik, dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Jumat (26/4).
Meskipun demikian, Didik mengatakan saat ini penguatan pendidikan karakter masih belum maksimal. Sebab, masih terdapat ketimpangan antara program dan kebijakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dengan tuntutan output SDM.
"Kita perlu evaluasi satu persatu, sudahkah anak-anak kita, kita beri pendidikan secara utuh? Sudahkah anak-anak kita betul-betul telah mencapai standar kualitas yang kita inginkan? Sudahkah potensi anak-anak kita di bidang seni dan kebudayaan betul-betul kita optimalkan?" ujar Didik.
Ia mencontohkan, saat ini masih terdapat pendidik yang mengajarkan siswa pada ranah berpikir tingkat rendah. Padahal tingkat kemampuan berpikir tinggi menjadi tuntutan pada persaingan di dunia internasional.
Didik berharap ada langkah signifikan usai perhelatan Pekan Hardiknas 2019. Untuk mencapai pendidikan yang lebih baik, Didik meminta semua pihak agar terus bekerja keras untuk meningkatkan kualitas guru, kualitas pembelajaran, dan fasilitas pembelajaran.