Selasa 30 Apr 2019 10:32 WIB

Hardiknas Diharapkan Jadi Momen Refleksi

Seluruh provinsi secara serempak menyelenggarakan Pekan Pendidikan dan Kebudayaan.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan materi saat menjadi pembicara dalam acara Silaturahmi Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se-Indonesia di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Selasa (9/4/2019).
Foto: Antara/Moch Asim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan materi saat menjadi pembicara dalam acara Silaturahmi Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se-Indonesia di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Selasa (9/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memeriahkan Hari Pendidikan Nasional dengan melibatkan publik. Pada Ahad (28/4) sekitar 5.000 orang memadati kantor Kemendikbud, Senayan Jakarta, untuk meramaikan kegiatan Harmoni Bersama Masyarakat. Acara ini sebagai salah satu rangkaian acara memeringati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2019.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua jajaran Kemendikbud yang telah bekerja keras sehingga terselenggaranya kegiatan ini, dan juga seluruh masyarakat yang hadir memeriahkan acara Harmoni Bersama Masyarakat," ucap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, sesaat sebelum melepas peserta gerak jalan, Ahad.

Pelaksanaan Pekan Pendidikan dan Kebudayaan sebagai rangkaian dari peringatan Hardiknas, kata Mendikbud, sejak tahun lalu diubah pelaksanaannya. Seluruh provinsi secara serempak menyelenggarakan Pekan Pendidikan dan Kebudayaan, yang diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikbud di daerah bekerjasama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

"Masing-masing daerah penyelenggaraan Pekan Pendidikan dan Kebudayaan yang dikoordinasikan oleh UPT Kemendikbud bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan kabupaten/kota. Selain itu, kita juga libatkan sebanyak mungkin para pelaku pendidikan," kata Muhadjir menjelaskan.

Ia berharap pelaksanaan Hardiknas tahun ini dapat menjadi refleksi dalam memperkuat peran pendidikan dan mendukung kemajuan kebudayaan Indonesia, sesuai dengan tema Hardiknas tahun ini 'Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan'.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement