Rabu 08 May 2019 10:31 WIB

Kenaikan Nilai UN Perlu Ditingkatkan

Kenaikan nilai UN belum memenuhi kriteria yang ditetapkan yaitu nilai 55.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Ujian Nasional
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ujian Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil nilai Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat secara keseluruhan mengalami kenaikan. Namun, berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kenaikan ini masih belum memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu nilai 55.

Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Bambang Suryadi mengatakan saat ini pelaksanaan UN sudah mengalami peningkatan. Sebelumnya pemerintah menghabiskan dana lebih banyak dan tahapan pelaksanaan ujian yang lebih rumit dengan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP). Namun, kini pelaksanaan ujian sudah berbasis komputer dengan cara yang lebih efektif dan hemat.

Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) ini juga merupakan cara pemerintah untuk mengikuti era revolusi industri 4.0. Bambang juga mengatakan, pelaksanaan UNBK ini memiliki integritas yang lebih baik daripada UNKP. Kecurangan ujian berkurang dan kebocoran soal tidak bisa terjadi.

Namun, dari keberhasilan itu semua, Bambang berpendapat masih ada hal yang perlu diperbaiki dalam pendidikan Indonesia. Sebab, nilai rata-rata yang dihasilkan masih belum seluruhnya memenuhi kriteria yang ditentukan.

"Pelaksanaan UN yang berintegritas sudah kita wujudkan. Tapi hasilnya masih di bawah kriteria yang kita tetapkan yaitu 55. Jadi ketika UN itu sudah berintegritas, ada tantangan bagi guru-guru untuk meningkatkan hasil UN," kata Bambang.

Bambang mengatakan, guru-guru seharusnya tidak hanya melakukan pembelajaran seperti biasa namun juga mendorong siswa mendapatkan nilai yang baik. "Jadi guru-guru ditunutut tidak hanya menyampaikan pembeljaran, tapi bagaimana pelaksanaan yang sudah berintegritas ini juga diikuti oleh peninglatan nilai," kata Bambang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement