REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyerahkan hasil ujian nasional (UN) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), dan program kesetaraan Paket C kepada pemerintah daerah pada tanggal 3 Mei 2019. Rata-rata nilai UN untuk semua jenjang dan mata pelajaran mengalami peningkatan namun tidak banyak.
"Sekarang ini (nilainya) murni, karena sudah hampir seratus persen menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Ternyata tahun ini menunjukkan kenaikan, meskipun sedikit. Saya kira ini perlu disyukuri. Sebuah titik awal yang baik," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Totok Suprayitno, dalam konferensi pers UN, di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Selasa (7/5).
Sebagai cermin hasil pembelajaran, kata dia, hendaknya hasil UN menjadi umpan balik peningkatan mutu pembelajaran di kelas. Totok menyatakan, capaian hasil UN perlu dianalisa secara komprehensif untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi capaian.
"Hasil UN ini selanjutnya akan dianalisis untuk mendiagnosa topik-topik yang harus diperbaiki di setiap sekolah untuk setiap mata pelajaran UN. Hasil analisis tersebut akan didistribusikan ke semua dinas pendidikan untuk ditindaklanjuti dengan program-program peningkatan mutu pembelajaran," kata Totok.
Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan, Bambang Suryadi, mengatakan, selain menjadi pilihan ujian bagi generasi mendatang, UNBK dirasa lebih efektif dan efisien dalam konteks waktu, energi, pikiran, dan biaya. Ke depannya, ia berharap bukan hanya pelaksanaan UN yang membaik, namun juga nilai para peserta meningkat.
"Ketika pelaksanaan UN sudah berintegritas, tantangan berikutnya terletak pada peningkatan kualitas pembelajaran. Kita harapkan capaian integritas ini sejalan dengan capaian akademik," ujar Bambang.
Nilai rata-rata UN untuk tingkat SMK seluruhnya mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun lalu. Matematika mengalami kenaikan 1,53 poin, Bahasa Inggris kenaikannya 1,19 poin, dan teori kejuruan naik sebanyak 1,4 poin.
Sementara itu, untuk nilai rata-rata UN SMA juga mengalami kenaikan namun ada mata pelajaran yang nilainya turun. Jurusan IPA Bahasa Indonesia naik 1,58 persen, Bahasa Inggris naik 0,06 poin, matematika naik sebanyak 2,04 poin, Fisika naik 2,2 poin, dan Biologi naik 1,83 persen. Selain itu, Kimia menjadi satu-satunya mata pelajaran yang mengalami penurunan yakni turun 0,22 poin.
Nilai UN SMA IPS juga mengalami kenaikan tipis. Bahasa Indonesia naik 0,34 poin, Bahasa Inggris naik 2,15 poin, matematika naik 1,42 poin, ekonomi naik 4,62 poin, sosiologi naik 0,28 poin, dan geografi naik 0,13 poin. Sementara itu untuk UN SMA Bahasa mata pelajaran Bahasa Indonesia naik 1,4 poin, Bahasa Inggris naik 1,56 poin, Matematika naik 2,22 poin, Sastra naik 0,03 poin, antropologi naik 1,27 poin, dan bahasa asing naik 0,12 poin.