Senin 17 Jun 2019 10:13 WIB

Sekolah Bosowa Bina Insani Gelar Halal Bihalal

Halal bihalal itu diisi dengan tausiyah dan mushafahah.

Sekolah Bosowa Bina Insani, Bogor, menggelar acara halal bihalal dalam rangka mengisi momentum Idul Fitri 1440 H.
Foto: Dok SBBI
Sekolah Bosowa Bina Insani, Bogor, menggelar acara halal bihalal dalam rangka mengisi momentum Idul Fitri 1440 H.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Sekolah Bosowa Bina Insani menggelar acara halal bihahal. Kegiatan tersebut diadakan di lapangan upacara SMA Bosowa Bina Insani, Bogor, Jawa Barat, Senin (17/6). Halal bihalal itu diikuti oleh kepala sekolah, dewan guru dan siswa jenjang KB-TK, SD, SMP dan SMA; pengurus Yayasan  Bosowa Bina Insani (YBBI); serta para pengurus Parents Association Bosowa Bina Insani (PABBI) KB-TK, SD, SMP dan SMA. 

Wakil Direktur Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Bosowa School (holding Sekolah Bosowa Bina Insani), Sudirman SP mengatakan, halal bihalal itu merupakan momentum yang sangat penting bagi seluruh sivitas akademika Sekolah Bosowa Bina Insani.

“Halal bihalal merupakan momentum bagi kita semua untuk bersilaturahim sekaligus saling memaafkan. Tentu saja, dengan iringan doa, semoga amal ibadah Ramadhan kita diterima oleh Allah SWT,” kata Sudirman dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Manajer Islamic Studies, Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI), Asep Sumarsana dalam kesempatan tersebut didapuk untuk memberikan tauisyah megenai hikmah halal bihalal. Dalam kesempatan tersebut, ia mengupas ciri-ciri orang yang akan masuk surga dan orang yang akan  masuk neraka.

“Paling tidak, ada empat ciri  orang yang akan masuk surga. Yakni, wajhun malihun (wajahnya ceria, elok, cerah);  lisanun fasihu  (lidahnya fasih, dan hanya mengatakan hal-hal yang bermanfaat);  qolbun naqiyun  (hatinya bersih); dan yadun sakhiyyun (tangannya dermawan),” tuturnya.

Sebaliknya, Asep menambahkan,  ciri orang yang akan masuk neraka, setidaknya ada empat hal.  Keempatnya adalah  wajhun ‘abisun  (muka masam atau cemberut); lisanun fakhisyun (makian,sumpah serapah,fitnah, adu domba,bohong);  qolbun syadidun (hatinya keras); dan yadun bakhilun (kikir),” paparnya.

Asep Sumarsana juga menyebutkan ada empat  gambaran tentang makhluk ciptaan Allah SWT. “Keempatnya adalah untung dunia, rugi akherat; rugi dunia,  untung di akherat; rugi dunia dan rugi di akherat;serta   untung di dunia dan untung di akherat,” ujarnya.

Pada akhir tausiyahnya, Asep Sumarsana mengutip Alquran Surat Al-A’la ayat 14 dan 15, “Beruntunglah orang yang membersihkan diri dengan beriman dan ingat nama Allah lalu dia mendirikan shalat.

“Mudah mudah kita mendapatkan kebahagian baik di dunia maupun diakhirat kelak amiin ya robbal ‘aalamin,” kata Asep Sumarsana.

Selesai tausiyah, seluruh kepala sekolah, guru, murid dan pengurus yayasan melakukan mushafahah (bersalam-salaman). Selepas itu, tebusan jagung, pisang dan kacang tanah sudah menanti untuk dinikmati.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement