REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Sekolah Bosowa Bina Insani menggelar acara halal bihahal. Kegiatan tersebut diadakan di lapangan upacara SMA Bosowa Bina Insani, Bogor, Jawa Barat, Senin (17/6). Halal bihalal itu diikuti oleh kepala sekolah, dewan guru dan siswa jenjang KB-TK, SD, SMP dan SMA; pengurus Yayasan Bosowa Bina Insani (YBBI); serta para pengurus Parents Association Bosowa Bina Insani (PABBI) KB-TK, SD, SMP dan SMA.
Wakil Direktur Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Bosowa School (holding Sekolah Bosowa Bina Insani), Sudirman SP mengatakan, halal bihalal itu merupakan momentum yang sangat penting bagi seluruh sivitas akademika Sekolah Bosowa Bina Insani.
“Halal bihalal merupakan momentum bagi kita semua untuk bersilaturahim sekaligus saling memaafkan. Tentu saja, dengan iringan doa, semoga amal ibadah Ramadhan kita diterima oleh Allah SWT,” kata Sudirman dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Manajer Islamic Studies, Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI), Asep Sumarsana dalam kesempatan tersebut didapuk untuk memberikan tauisyah megenai hikmah halal bihalal. Dalam kesempatan tersebut, ia mengupas ciri-ciri orang yang akan masuk surga dan orang yang akan masuk neraka.
“Paling tidak, ada empat ciri orang yang akan masuk surga. Yakni, wajhun malihun (wajahnya ceria, elok, cerah); lisanun fasihu (lidahnya fasih, dan hanya mengatakan hal-hal yang bermanfaat); qolbun naqiyun (hatinya bersih); dan yadun sakhiyyun (tangannya dermawan),” tuturnya.
Sebaliknya, Asep menambahkan, ciri orang yang akan masuk neraka, setidaknya ada empat hal. Keempatnya adalah wajhun ‘abisun (muka masam atau cemberut); lisanun fakhisyun (makian,sumpah serapah,fitnah, adu domba,bohong); qolbun syadidun (hatinya keras); dan yadun bakhilun (kikir),” paparnya.
Pada akhir tausiyahnya, Asep Sumarsana mengutip Alquran Surat Al-A’la ayat 14 dan 15, “Beruntunglah orang yang membersihkan diri dengan beriman dan ingat nama Allah lalu dia mendirikan shalat.”
“Mudah mudah kita mendapatkan kebahagian baik di dunia maupun diakhirat kelak amiin ya robbal ‘aalamin,” kata Asep Sumarsana.
Selesai tausiyah, seluruh kepala sekolah, guru, murid dan pengurus yayasan melakukan mushafahah (bersalam-salaman). Selepas itu, tebusan jagung, pisang dan kacang tanah sudah menanti untuk dinikmati.