REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI--Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruhzanul Ulum mengungkapkan jumlah pendaftar pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) di sejumlah SMA-SMK melebihi kuota yang ditetapkan. Sehingga, dirinya mengimbau yang tidak masuk sekolah prioritas pertama bisa ke prioritas kedua atau swasta.
"Pendaftar melebihi kuota berarti ada beberapa pendaftar dan kebanyakan tidak masuk sekolah prioritas pertama pendaftaran. Bisa ke prioritas kedua atau swasta," ujarnya di sela-sela meninjau SMAN 1 Cimahi, Jumat (21/6).
Bagi mereka yang tidak masuk ke sekolah yang diinginkan atau swasta, ia mengungkapkan orangtua siswa bisa mendaftarkan anaknya ke pondok pesantren. Dirinya berharap agar calon siswa karena tidak masuk ke sekolah yang diinginkan tidak sekolah.
"Bagi mereka yang tidak masuk SLTA atau swasta itu jangan diam dan anak tidak belajar. Masukan pondok pesantren. Tapi bukan berarti menganaktirikan pesantren," katanya.
Dirinya berharap agar tidak ada lagi anak usia sekolah di Jawa Barat yang tidak bersekolah. Hal itu hanya membuat anak tidak mendapatkan kesuksesan di masa depan. "Ilmu itu investasi jangka panjang," katanya.
Uu menambahkan keberadaan sistem zonasi dalam PPDB dilakukan untuk memenuhi unsur keadilan. Sejauh ini, menurutnya pelaksanaan di Jawa Barat berjalan dengan lancar dan baik.
"Kalau ada yang masih dianggap kurang akan dievaluasi. Zonasi biar ada unsur keadilan," ungkapnya.