Ahad 30 Jun 2019 06:55 WIB

Kunci Utama Dalam Pendidikan adalah Bahagiakan Anak Didik

Guru wajib mengembangkan diri terus-menerus.

Pakar pendidikan, Zulfikri Anas, memberikan pembekalan kepada para peserta raker Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Iman, Bojonggede, Bogor.
Foto: Dok SIT Al Iman
Pakar pendidikan, Zulfikri Anas, memberikan pembekalan kepada para peserta raker Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Iman, Bojonggede, Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Tugas utama seorang guru adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan membuat anak didik happy di dalam kelas. 

“Bahagiakan anak didik, bahagiakan orang lain maka keberkahan akan mengalir,” kata pakar pendidikan, Zulfikri Anas.

Ia mengemukakan hal tersebut saat  tampil sebagai nara sumber studium general dalam rapat kerja Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Iman di kampus SIT Al Iman, Bojonggede,  Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/6). 

Zulfikri mengemukakan semangat perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu yang terkandung dalam surat Al-Ashr. Oleh karena itu, guru wajib mengembangkan diri terus-menerus dan menemukan metode yang paling efektif untuk digunakan dalam pembelajaran.

“Metode yang paling ampuh adalah metode yang ditemukan di kelas, bagaimana membuat anak didik bahagia dan tertarik dengan pelajaran, dan menjamin anak didik berubah hari itu sekecil apapun,“ papar Zulfikri dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (29/6).

Ia  menambahkan, dalam dunia pendidikan pertanggungjawaban bukan kepada manajemen tetapi kepada Allah SWT. “Allah akan memberikan balasan sesuai dengan yang kita berikan kepada orang lain jika kita ikhlas. Maka,  penting bagi guru menanamkan keikhlasan dalam mengajar,” ujarnya.

Menurutnya, guru yang mengajar dengan ikhlas, maka hatinya akan bahagia.  “Yang membuat bahagia adalah diri kita sendiri. Bahagiakan anak didik dengan ikhlas. Keberkahan akan mengalir apabila kita membahagiakan orang lain,” tuturnya.

Raker SIT Al Iman digelar pada 26-28 Juni 2019. Raker tersebut diikuti oleh pengurus yayasan, guru-guru TK, SD, SMP, dan karyawan SIT Al Iman.

Kegiatan raker dibuka oleh Afrizal Sinaro, ketua Yayasan Perguruan Al Iman. Ia menyatakan, guru harus meluruskan niatnya sebagai guru atau pendidik di SIT Al Iman. Guru harus menanamkan keikhlasan di dalam diri dan menjadikan Rasulullah sang pendidik sejati sebagai suri teladan dalam mendidik.

“Berbanggalah sebagai pendidik, karena peran guru sangat mulia di sisi Allah,” ujar Afrizal. Ia mengapresiasi kinerja guru dan capaian prestasi yang diraih khususnya di bidang tahfizh  Alquran.

Ia menambahkan, tujuan pembelajaran di SIT Al Iman adalah mencetak peserta didik yang cerdas, mantap imannya dan bertakwa kepada Allah SWT. “Fokus utama SIT Al Iman pada tahun pelajaran 2019/2020 adalah peningkatan target capaian tahfizh Alquran, penguatan bahasa dan matematika,” kata Afrizal Sinaro.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement