REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai wajar adanya perubahan kurikulum tiap terjadi pergantian menteri. JK beralasan, pendidikan bersifat dinamis dan selalu berkembang mengikuti perkembangan teknologi.
"Banyak yang mengatakan tiap ganti menteri rombak kurikulum. Itu wajar saja, karena teknologi, pendidikan berubah, berdinamika sekarang," kata JK saat menyampaikan Pidato Kunci di Kongres PGRI ke XXII di BRITAMA Arena Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (5/7).
Sebab, menurutnya, menjadi guru di masa saat ini memiliki tantangan berat dibandingkan masa lalu. Sebab, ilmu dan teknologi pengetahuan saat ini bisa didapat dengan mudah oleh para siswa tanpa melalui guru.
Menurutnya, jika para guru tidak mengikuti perkembangan terknologi maka akan sulit mengikuti perkembangan zaman. "Pada dewasa ini, ilmu, teknologi dapat dengan mudah diperoleh dengan internet, dengan beragam sistem yang ada. Apabila guru tidak belajar dengan baik, dengan cepat, bisa-bisa muridnya lebih pintar dari gurunya. Banyak pertanyaan murid tidak bisa dijawab," kata JK.
Karena itu, dalam kesempatan itu, JK meminta para guru yang tergabung dalam PGRI terus meningkatkan kemampuan dan kompetensinya. Sebab, guru menjadi salah satu dari tiga hal yang menentukan majunya suatu bangsa dari sisi pendidikan.
"Dari sisi pendidikan ada tiga hal, yang menentukan majunya suatu bangsa, pertama tentu kemampuan guru, kualitas guru sistem pendidikan dan sarana pendidikan," kata JK.
Kongres PGRI XXII rencananya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada Jumat (5/7) nanti malam. Acara yang akan ditutup pada 7 Juli mendatang itu dihadiri ribuan guru mulai dari pengurus besar, pengurus provinsi, pengurus kabupaten/kota dan komponen PGRI dari berbagai daerah.