Jumat 05 Jul 2019 18:59 WIB

Mendikbud: Tidak Ada Negara Maju tanpa Didukung Saintis

OSN berlangsung di beberapa daerah di Provinsi Sulut pada 30 Juni hingga 5 Juli.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan tidak ada satu pun negara di dunia ini yang menjadi negara maju tanpa didukung saintis atau ilmuwan yang andal. Untuk itu,  para alumni Olimpiade Sains diminta untuk turut memajukan Indonesia melalui sains.

"Taruhannya adalah kerja keras dan kesungguhan Anda semua di masa depan," kata Muhadjir pada penutupan Olimpiade Sains Nasional (OSN) ke-18 Tahun 2019 di Sulawesi Utara, Jumat (5/7).

Baca Juga

Ia menegaskan, semua peserta yang hadir di OSN mewakili daerahnya adalah juara, karena merupakan hasil seleksi berjenjang dari tingkat sekolah hingga provinsi. "Perjalanan kalian masih panjang untuk menghabiskan diri, apakah nantinya betul-betul akan menjadi saintis, menjadi ilmuwan yang memberikan sumbangan berarti bagi kemajuan bangsa dan negara," katanya.

Mendikbud melihat ada senyum dan optimisme dari wajah semua peserta. Ia meyakini para peserta siap memangku tanggung jawab memenuhi kewajiban sebagai putra bangsa terbaik membantu Indonesia menjadi negara maju sejajar dengan negara-negara lain.

Guru Besar Universitas Negeri Malang itu mengatakan, standar nasional pendidikan akan diarahkan untuk mendorong "5C". "Critical thinking (berpikir kritis), creativity (kreativitas), collaboration (kolaborasi), communication (komunikasi), dan confidence (percaya diri), kelima hal ini akan didorong," katanya.

Semangat berkompetisi, menteri mengatakan, harus diimbangi dengan semangat kolaborasi atau bekerja sama. "Tidak boleh menitikberatkan pada salah satunya saja," kataMenteri.

OSN yang berlangsung di beberapa daerah di Provinsi Sulut pada 30 Juni hingga 5 Juli 2019 mengusung tema "Mencintai Sains, Mengukir Masa Depan".

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement