Ahad 21 Jul 2019 21:02 WIB

Pemprov Lampung Siapkan SMK Gratis

Tidak hanya gratis, kurikulum SMK ini juga akan terkoneksi dengan dunia kerja.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi siswa SMK.
Foto: Republika/ Wihdan
Ilustrasi siswa SMK.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemerintah Provinsi Lampung akan menyiapkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) gratis bagi anak dari keluarga kurang mampu. SMK tersebut berorientasi pada pasar kerja sehingga lulusannya mampu mengembangkan ilmu langsung di dunia kerja.

Kabag Humas dan Komunikasi Publik Pemprov Lampung Heriyansyah mengatakan, ide penyiapan SMK bagi anak dari keluarga tidak atau kurang mampu dari Wagub Lampung Chusnunia, setelah melakukan kunnjungan ke SMKN Jawa Tengah. “Pilot project-nya untuk diaplikasikan di Lampung,” kata Heriyansyah di Bandar Lampung, Ahad (21/7).

Baca Juga

Ia mengatakan, Pemprov Lampung tidak membangun sekolah dari nol lagi, tetapi dapat memanfaatkan sekolah yang ada. Pemprov akan melakukan pembenahan atau manajemen ulang untuk mengaplikasikan pilot project seperti pada SMK di Jateng tersebut.

Manajemen ulang ini termasuk mengoneksikan SMK dengan pasar kerja. Sebab, pola yang diterapkan SMKN di Jateng tersebut terkoneksi dengan pasar kerja sehingga menjadi keunggulannya karena menyesuaikan kebutuhan pasar kerja.

Menurut dia, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung dan pemangku kepentingan pendidikan akan mempelajari kurikulum, biaya, pengawasan kualitas, dan koneksi kepada pasar kerja. Intinya, dia mengatakan, SMK di Lampung memiliki keunggulan gratis dan kurikulumnya terkoneksi dengan kebutuhan pasar kerja sehingga lulusan SMK dapat langsung menerapkan ilmunya selama di sekolah di dunia kerja.

Firdaus, warga Bandar Lampung, menyambut baik rencana Pemprov Lampung untuk membuka SMK gratis bagi anak dari keluarga tidak mampu. Namun, ujar dia, penerimaan siswa baru dari keluarga tidak mampu harus berdasarkan seleksi yang jujur, bukan lewat penunjukkan.

“Jangan sampai nanti yang masuk murid-muridnya sudah ditentukan si A dan si B. Seharusnya lebih baik diseleksi dulu yang lulus baru bisa mendaftar ulang,” kata bapak tiga anak tersebut.

Selama ini, ujar dia, yang berjalan penerimaan siswa baru gratis melalui jalur Program Bina Lingkungan (Biling) tidak melalui seleksi. Dampaknya, banyak orang yang tergolong mampu juga masuk dalam Program Biling tersebut. “Karena tidak diseleksi ketat atau melalui tes,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement