REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswan (KSKK) Madrasah, A Umar, mengatakan foto siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sukabumi yang mengibarkan bendera kalimat tauhid di halaman sekolahnya tidak terkait dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Hal tersebut berdasarkan koordinasi langsung dengan MAN 1 Sukabumi.
"Berdasarkan penjelasan mereka dan keterangan sejumlah pihak, untuk sementara kami berkesimpulan bahwa tidak ada indikasi keterkaitan dengan HTI," ujar Umar dalam siaran persnya, Ahad (21/07).
Foto pengibaran bendera bertuliskan kalimat tauhid di MAN 1 Sukabumi tersebut viral di media sosial. Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin langsung menugaskan tim khusus untuk melakukan penelusuran dan penanganan serius terhadap kasus ini.
Umar langsung mengunjungi MAN 1 Sukabumi, serta berkoordinasi dengan Kepala Kankemenag setempat. Tim telah melakukan konfirmasi dan verifikasi atas informasi yang beredar kepada Kepala MAN 1 Sukabumi dan siswa yang mengibarkan bendera.
Umar mengatakan, bendera tauhid tersebut dikibarkan karena ketidakmengertian siswa terhadap sensitivitas penggunaan bendera yang mirip dengan bendera HTI. Menurut dia, bendera itu dikibarkan dalam even promosi seusai program pengenalan siswa baru untuk menarik perhatian siswa baru agar ikut ekskul keagamaan di madrasah.
"Namun demikian, kami masih terus melakukan penelusuran untuk mendapatkan data lebih komprehensif. Jika ternyata ditemukan unsur pidana, kami serahkan kepada penegak hukum," ucapnya.
Selain itu, tim khusus yang ditugaskan Menteri Agama itu juga memberikan pengertian dan pembinaan kepada para siswa dan guru MAN 1 Sukabumi. Mereka juga sudah menandatangani surat pernyataan sebagai komitmen untuk patuh pada pembinaan Kemenag.
Umar menegaskan bahwa pihaknya menaruh perhatian serius terhadap persoalan ini. Terlebih, Kemenag sedang menggencarkan internalisasi nilai agama yang selaras dengan nilai ke-Indonesia-an, terutama di lingkungan lembaga pendidikan. "Tadi disepakati juga bahwa Kepala Kankemenag Sukabumi akan segera melakukan pembinaan ke seluruh madrasah setempat agar tidak terjadi kasus serupa serta tidak terpapar paham ekstrem dan pengaruh ormas terlarang," kata Umar.