REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Hasanuddin dan Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan pelatihan Fresh Graduate Academy. Kegiatan ini dilakukan selama dua bulan dan diikuti oleh 220 orang dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan.
Pelatihan untuk membekali talenta digital ini merupakan bagian dari Program Digital Talent Scholarship 2019. Program itu ditujkan untuk meningkatan kapasitas sumberdaya manusia Indonesia agar berdaya saing dan mampu memenuhi kebutuhan Industri 4.0.
"Program DTS 2019 melibatkan 35 perguruan tinggi ternama di Indonesia, global tech company, serta lembaga sertifikasi profesi. Setiap peserta yang memenuhi syarat akan mendapatkan sertifikasi kompetensi sesuai dengan bidang pelatihan yang dipilihnya," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar, dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (23/7).
Salah satu perubahan besar dalam revolusi 4.0 di bidang teknologi informasi dan komunikasi adalah transformasi dengan kehadiran perangkat dan keahlian big data, internet of things, artificial intelligence, machine learning, cloud computing dan beragam teknologi interaktif terbaru. Dalam menjawab tantangan dan tuntutan tersebut, Rektor Unhas Dwia Aries Tina Pulubuhu mengatakan, kampus yang dipimpinnya melakukan penyesuaian terus-menerus.
"Di Unhas kami ada distance learning, inkubasi, program studi yang terkait analisa data dan big data. Kami juga melakukan revisi kurikulum, membentuk ekosistem yang mendukung kebijakan pemerintah dalam bidang teknologi ini," kata dia.
Jumlah peserta yang saat ini dilatih adalah 220 orang bertempat di Departement Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Kampus Gowa. Pelatihan sudah berlangsung sejak tanggal 2 Juli direncanakn hingga 15 Agustus 2019, berlangsung intensif Senin hingga Sabtu.