Rabu 24 Jul 2019 23:55 WIB

Publikasi Internasional Indonesia Terbanyak di Asean

Publikasi internasional Indonesia saat ini sebanyak 32.975 jurnal

Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Riset dan Pengembangan (Risbang) Kemenristekdikti, Muhammad Dimyati, saat menjadi pembicara kunci pembukaan Science Technplogy Index (Sinta) Talks 2019 yang digelar di Hotel Grand Candi Semarang, Selasa (19/2). (
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Riset dan Pengembangan (Risbang) Kemenristekdikti, Muhammad Dimyati, saat menjadi pembicara kunci pembukaan Science Technplogy Index (Sinta) Talks 2019 yang digelar di Hotel Grand Candi Semarang, Selasa (19/2). (

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) mengungkapkan saat ini Indonesia memiliki publikasi ilmiah internasional terbanyak di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

"Dua hari lalu Indonesia telah menjadi juara ASEAN (negara-negara di Asia Tenggara) dalam publikasi internasional, ke depan kita bisa pertahankan dan tingkatkan," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Riset dan Pengembangan Kemristekdikti Muhammad Dimyati dalam Industrial Technology Development Expo 2019 di Jakarta Barat, Rabu ((24/7).

Dia menuturkan empat tahun terakhir tren publikasi internasional naik cukup signifikan. Dimyati menuturkan ada 100 ribu lebih potensi peneliti Indonesia yang bisa melakukan publikasi baik dalam bentuk publikasi nasional maupun internasional.

Dia mengatakan ke depan kualitas dari publikasi ilmiah juga akan semakin ditingkatkan di samping kuantitas. Saat ini publikasi ilmiah Indonesia sebanyak 32.975 jurnal, mengalahkan Malaysia di peringkat kedua dengan jumlah 32.972 jurnal.

Dia berharap akan semakin banyak peneliti yang memublikasikan karya ilmiahnya atau hasil penelitian dalam jurnal sehingga semakin menambah jumlah jurnal ilmiah Indonesia di kancah global, bahkan jika bisa menembus jumlah signifikan di kawasan Asia Pasifik ke depan.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement