REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) bersama dengan Universitas Pelita Harapan (UPH) menyelenggarakan Industrial Technology Development (ITD) Expo Tahun 2019. ITD Expo merupakan pameran yang bertujuan untuk memperkenalkan 59 purwarupa skala lab dan purwarupa layak industri yang didanai Program Insentif Riset Inovasi Nasional (INSINAS) dan Program Pengembangan Teknologi Industri (PPTI).
"Semoga pameran ITD Expo dapat meningkatkan pemahaman dan wawasan masyarakat terhadap kebijakan dan program pemerintah dalam mendukung kegiatan penelitian, dapat memberikan informasi teknologi hasil penelitian yang memiliki potensi manfaat dan ekonomi bagi masyarakat," kata Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristekdikti, Muhammad Dimyati, Rabu (24/7) lalu.
Ia menjelaskan, perekembangan peradaban suatu bangsa dan negara dapat dilihat salah satunya dari hasil risetnya. Modal dasar untuk meningkatkan daya saing bangsa adalah melalui peningkatan kemampuan iptek dan inovasi yang terwujud dalam riset.
Pada tahun 2018, publikasi ilmiah Indonesia mampu mengalahkan Singapura dan berhasil menduduki peringkat kedua di bawah Malaysia. Setelah prestasi ini, hal yang penting untuk diraih adalah meningkatkan hilirisasi atau komersialisasi hasil teknologi.
Adanya hilirasi hasil teknologi, kata Dimyati, maka diharapkan akan adanya produk baru yang muncul. "Produk inilah yang nantinya akan meningkatkan produktivitas industri dan dapat menciptakan lapangan kerja baru yang lebih bernilai tambah tinggi sebagai dasar dari pondasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang," kata dia.
Saat ini, PPTI telah menghasilkan sebanyak 158 buah purwarupa selama 2016-2018. Sedangkan untuk purwarupa skala lab yang dihasilkan dari program INSINAS dari tahun 2015-2018 adalah sebanyak 574 buah.