Ahad 28 Jul 2019 14:01 WIB

Pandan College ajak Shodoka Kenalkan Budaya Menulis Jepang

Shodoka mengenalkan budaya menulis kaligrafi Jepang dalam seminar Pandan College

k ahli kaligrafi  top Jepang (Shodoka) Suika Terayama (kedua kanan)  memperkenalkan lebih dalam salah satu budaya menulis indah asli Jepang.
k ahli kaligrafi top Jepang (Shodoka) Suika Terayama (kedua kanan) memperkenalkan lebih dalam salah satu budaya menulis indah asli Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga bahasa Jepang Pandan College menggelar seminar Top Shodoka Jepang Suika Terayama dan Konsultasi Study ke Jepang hari Sabtu (27/7). Pandan College sengaja mengajak ahli kaligrafi  top Jepang (Shodoka) Suika Terayama untuk memperkenalkan lebih dalam salah satu budaya menulis indah asli Jepang.

Suika Terayama mengungkapkan menulis kaligrafi ini memiliki manfaat yang sangat baik dalam bidang pendidikan. Bahkan garis-garis yang dihasilkan oleh tangan itu akan menggambarkan karakter seseorang.

Tak heran, anak pun sebaiknya diajarkan untuk menulis indah ini. "Shodo mencerminkan sebuah karakter dari seorang manusia. Untuk mengetahui karakter seseorang bisa dilihat dari tulisan tangannya," ujar dia berdasarkan akhir pekan lalu.

Ia mengatakan mengajar menulis Shodo kepada anak karena proses pelatihannya yang bisa sangat lama. Bahkan membutuhkan wkatu bisa mencapai 10 tahun untuk benar-benar ahli. "Kuncinya pada kesabaran dan ketelatenan," ucap dia.

Sementara itu, Komisaris Pandan College Richard Y Susilo mengatakan mengungkapkan saat ini tulisan Shodo Jepang banyak digemari wisatawan mancanegara. Bahkan nilai guratan tangan bila dihargai dengan uang bisa begitu mahal. Hanya saja dalam seminar tersebut sang ahli mengajarkan dan memberikan karyanya kepada khalayak yang datang.

Selain budaya Jepang, tutur Richard, dalam acara ia juga menjelaskan detail soal bagaimana studi di Jepang. Bahkan ia juga menjelaskan bagaimana bisa mencari kerja di Jepang. 

Pandan College juga akan menyampaikan Beasiswa khusus bagi para pelajar Sekolah Dasar di Indonesia yang kini telah dilakukannya selama 12 kali, setiap tahunnya dan 48 pelajar SD di Indonesia  telah menerima beasiswa tersebut saat ini.

Pandan College yang didirikan 12 tahun lalu dalam perjalanannya juga memberikan paket-paket khusus, termasuk belajar gratis bagi para pelajar yang belum pernah belajar bahasa Jepang dan juga Beasiswa belajar di Jepang.

“Benar, itu semua untuk semakin memasyarakatkan bahasa Jepang dan budayanya di Indonesia agar semakin meluas wawasan kita semua mengenai negeri Sakura tersebut dengan segala sopan santun dan keindahan alamnya.”

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement