Senin 29 Jul 2019 23:15 WIB

Sebanyak 400 Lembaga PAUD di Kota Depok akan Diakreditasi

Pengajuan akreditasi ini bukti keseriusan Pemkot Depok dalam meningkatkan pendidikan.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
Tim asesor BAN-PAUD  Jawa Barat  melakukan visitasi ke TK Islam Terpadu Nurul Fikri Depok.
Foto: Dok SIT NF
Tim asesor BAN-PAUD Jawa Barat melakukan visitasi ke TK Islam Terpadu Nurul Fikri Depok.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sebanyak 400 lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) di Kota Depok akan diakreditasi. Kuota tersebut didapatkan karena adanya komitmen dan keseriusan Kota Depok dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Kepala Bidang (Kabid) PAUD dan Dikmas Disdik Depok, Tatik Wijayati mengatakan, akreditasi akan dilakukan oleh dua lembaga. Yaitu, Pusat Pengembangan (PP) PAUD-Dikmas Provinsi Jawa Barat sebanyak 150 lembaga dan sisanya dari Badan Akreditasi Nasional PAUD dan Pendidikan Nonformal (PNF).

"Hal itu sesuai dengan target Disdik Kota Depok. Setiap lembaga pendidikan di Kota Depok, baik formal maupun non-formal, harus sudah diakreditasi atau penjaminan mutu. Karena itu, kami sangat konsen dalam hal ini," ujar Tatik di Balai Kota Depok, Senin (29/7).

Menurut Tatik, dalam memperoleh kuota tersebut, pemerintah harus memperjuangkan perolehan kuota tersebut. Pada 2017, Kota Depok hanya mendapatkan kuota sebanyak 15 lembaga. Lalu untuk tahun berikutnya bertambah menjadi 25 lembaga. "Jumlah kuota yang kami dapatkan itu selalu lebih banyak dari daerah lainnya. Alhamdulillah, perjuangan dan keseriusan kami dalam proses akreditasi diapresiasi pemerintah provinsi dan nasional," terangnya.

Tatik menambahkan, pengajuan akreditasi lembaga PAUD dan Dikmas ini sebagai keseriusan Pemkot Depok dalam meningkatkan pendidikan. Selain itu, untuk memastikan agar lembaga pendidikan yang didirikan memiliki dasar legalitas formal. "Ke depannya, kalau nanti ada bantuan atau pelatihan, bisa tepat sasaran. Karena dasarnya dari akreditasi tersebut."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement