REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengusulkan penambahan 180 ribu calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk formasi guru pada seleksi CPNS mendatang. Jumlah tersebut untuk honorer, menggantikan guru PNS yang pensiun, dan ditempatkan di sekolah baru.
"Kami mengusulkan 180.000 formasi untuk honorer yang terdiri dari 110.000 ribu untuk honorer, sebanyak 42.000 untuk guru pengganti PNS yang pensiun dan 28.000 untuk guru yang ditempatkan di sekolah-sekolah baru," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy di Depok, Jawa Barat, Jumat (2/8).
Dia menambahkan hal tersebut baru sebatas usulan dan belum ditetapkan kuotanya oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Mendikbud mengharapkan agar alokasi perekrutan CPNS untuk guru diperbanyak.
Sebab, kebutuhan guru saat ini lebih dari 707.000 orang. "Ini juga merupakan salah satu upaya untuk mengatasi persoalan honorer yang ada saat ini," ujarnya.
Mendikbud menambahkan untuk usulan sebanyak 180 ribu itu terdiri antara CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Perja (PPPK). Untuk guru honorer yang memenuhi syarat, dipersilakan untuk ikut tes CPNS.
Sedangkan bagi yang berusia di atas 35 tahun, terutama honorer K2, bisa mendaftar untuk PPPK. Untuk pengangkatan guru honorer terbagi dalam tiga skema.
Pertama, untuk menuntaskan guru honorer. Kedua, untuk mengganti guru yang masa pensiunnya akan berakhir. Ketiga untuk menambah atau mengangkat guru karena adanya penambahan jumlah sekolah.
Mendikbud juga meminta agar pemerintah daerah diimbau tak melakukan rekruitmen guru honorer. "Jangan ada lagi pengangkatan guru honorer, baik oleh pemerintah daerah ataupun sekolah," imbuh dia.